MagzNetwork

Evaluasi di Pergantian Tahun

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 22.21 | | 0 komentar »

Kutipan Amanat yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab pada Upacara Bendera 17 Desember 2010 di lapangan parkir IAIN Imam Bonjol Kampus Lubuk Lintah Padang

Upacara bendera kali ini merupakan upacara penutup akhir tahun 2010 Masehi dan sekaligus upacara pertama tahun baru 1432 Hijriyah. Di setiap pergantian tahun kita selalu memaknainya sebagai keharusan untuk melakukan evaluasi terhadap semua apa yang telah dilakukan pada waktu sebelumnya

Evaluasi merupakan bagian yang penting dilakukan dalam proses managemen diri maupun institusi. Ini ditujukan untuk pencapaian hasil yang lebih optimal dari setiap program yang dilaksanakan . Dengan melakukan evaluasi, kita akan mengetahui berbagai kelemahan dan kekuatan kita pada waktu sebelumnya untuk kemudian dijadikan pertimbangan bagi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan berikutnya.

Semenjak awal agama telah mengajarkan kepada kita tentang pentingnya evaluasi. Dalam surat al-Hasyr ayat 18 Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk perencanaan hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ayat ini sudah cukup populer disampaikan dalam berbagai kesempatan. Terdapat anjuran untuk senantiasa bertaqwa. Taqwa bisa diartikan sebagai god consiousness, yaitu kesadaran akan kekuasaan Allah SWT dalam situasi dan kondisi apapun juga. Sebagai wujud kesadaran itu, kita dituntut untuk mawas diri dan berhati-hati terhadap segala kemungkinan kesalahan dan dosa dalam setiap apa yang kita lakukan.

Menyangkut keharusan evaluasi dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan bahwa hendaklah setiap diri atau individu melakukan proses evaluasi. Perintah melakukan evaluasi menggunakan kata“tandhur” yang mengandung arti melihat dengan penuh seksama atau memperhatikan secara komprehensif. Kita sebagai individu diwajibkan melihat dengan seksama dan komprehensif terhadap segala sesuatu yang telah dilakukan. Kata “ma” dalam ayat ini bermakna perbuatan, sifat, amalan dan lain-lain dengan perluasan makna yang mencakup segala jenis kegiatan.

Selanjutnya dijelaskan bahwa evaluasi yang dilakukan ini haruslah menjadi feedback dalam menyusun perencanaan yang diorientasikan ke kehidupan esok yang lebih baik. Ini menegaskan kepada kita bahwa masa depan yang lebih baik dapat dicapai dengan perencanaan yang didasarkan pada pengamatan yang baik terhadap apa yang telah kita lakukan sebelumnya

Karena itu, evaluasi tidak dapat dipisahkan dengan mekanisme perencanaan dan juga kontrol. Suatu kegiatan atau program yang baik selalu diawali dengan suatu perencanaan yang baik. Demikian juga suatu perencanaan tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan kontrol terhadap pelaksanaannya, terutama menyangkut kesesuaian pelaksanaan kegiatan atau program dengan apa yang telah direncanakan semula. Pendek kata mekanisme perencanaan, kontrol dan evaluasi dalam segala tingkatannya tentu merupakan kemestian, bila kita, baik sebagai individu maupun sebagai institusi, memiliki kemauan untuk berubah ke arah yang lebih baik dari setiap langkah program yang dilaksanakan.

Kesetaraan dan kesesuaian ketiga elemen ini akan menjadi tolok ukur untuk menentukan keberhasilan kita dari waktu ke waktu. Ketidak sesuaian sering muncul karena perencanaan yang dibuat tidak realistis dan mengawang. Ini tentu akan menimbulkan kendala dalam pelaksanaannya karena tidak sesuai dengan kemampuan kita untuk melaksanakannya, sehingga tujuan tidak tercapai. Begitu juga misalnya, bila perencanaan sudah dibuat sangat baik, tapi dalam pelaksanaannya muncul berbagai kecendrungan untuk meluar dari garisan yang telah dibuat, program menjadi over dan tidak jarang memunculkan berbagai implikasi yang pada dasarnya juga merupakan sebuah kegagalan.

Setiap kita tentu tidak menginginkan kegagalan sebagai mana kita juga tentu menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Suatu sistem yang ingin berubah juga sangat tergantung dari individu-individu yang menjadi elemen pendukungnya, maka perubahan ke arah yang lebih baik tentu juga mengharuskan setiap elemen itu memiliki sikap dan komitmen untuk berorientasi ke arah yang lebih baik. Demikian juga kesadaran kita akan arti tanggung jawab sesuai dengan garis-garis yang telah ditentukan serta kemauan untuk melakukan evaluasi dalam setiap pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab kita masing-masing

Demikian disampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan di pergantian tahun ini kita dapat melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita lakukan untuk merencanakan hari esok yang lebih baik.


...selengkapnya...

Pembekalan Praktikum Keislaman

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 23.35 | , | 0 komentar »


FIB-Adab, Minggu 28 Nopember 2010, bertempat di Aula gedung D FIB-Adab, dilaksanakan kegiatan Pembekalan Praktikum Keislaman bagi mahasiswa semester III S.1 semua jurusan. Kegiatan Pembekalan yang berlangsung satu hari penuh ini diikuti oleh 105 orang mahasiswa semester III semua jurusan dalam rangka persiapan pelaksanaan Praktikum Lapangan yang akan dilaksanakan pada tanggal 4-5 dan 11-12 Desember mendatang, demikian dikemukakan oleh Ketua Panitia Pelaksana Praktikum Keislaman FIB-Adab, Dr. Taufiqurrahman, M.Ag, M. Hum, dalam pengantarnya pada acara pembukaan kegiatan ini. Selanjutnya ditambahkan bahwa mahasiswa praktikum keislaman ini akan dtempatkan di 10 masjid yang terdapat di sekitar Lubuk Lintah dan Anduring dengan didampingi oleh 10 orang dosen pembimbing lapangan.

Dekan FIB-Adab Drs. Irhash A. Shamad dalam pengarahannya pada acara pembukaan pembekalan ini, antara lain mengemukakan bahwa praktikum keislaman ini adalah menjadi bagian dari proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan secara resmi di institusi ini. Pelaksanaan praktikum keislaman menjadi salah satu rangkaian praktikum yang wajib diikuti oleh mahasiswa sebelum menyelesaikan studi di FIB-Adab dan merupakan keharusan untuk melengkapi kompetensi utama lulusan PTAI, sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan praktis dalam memberikan pengayoman dalam kehidupan keagaman di masyarakat nantinya
...selengkapnya...

FIB-Adab Terima Tamu dari Osaka University dan Arsip Nasional Jepang

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 23.18 | | 0 komentar »


Fakultas Ilmu Budaya-Adab, Jum'at 26 Nopember 2010, menerima kunjungan tiga orang tamu dari Jepang yaitu Itaro Haritomo dan Ikuko Nakajima dari Arsip Nasional Jepang, dan Yumi Sugahara dari Osaka University. Kunjungan singkat ini, selain bertujuan untuk mengenal lebih dekat Fakultas Ilmu Budaya-Adab, juga untuk meninjau penyimpanan naskah kuno yang ada pada Labor Sejarah FIB-Adab. Dalam bincang-bincang yang berlangsung singkat di ruangan Dekan, Yumi Sugahara mengemukakan bahwa Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN yang berkeahlian dasar agama dan bahasa Arab dianggap lebih memiliki otoritas dalam melakukan ekskavasi, konservasi, dan pengkajian terhadap naskah-naskah keagamaan lokal yang banyak ditulis dalam tulisan dan bahasa Arab. Dekan FIB-A, Drs Irhash A. Shamad juga mengemukakan bahwa FIB-A beberapa tahun terakhir sangat berkosentrasi dalam pengembangan keilmuan Filologi dan pengkajian terhadap naskah-naskah keagamaan sebagai kelanjutan dari upaya fakultas ini dalam pengumpulan naskah-naskah kuno yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu. Dalam dua tahun terakhir FIB-A telah mengirim beberapa orang tenaga pengajar untuk mengikuti pendidikan tambahan dalam bidang kajian filologi dimaksud, demikian Dekan. Kunjungan singkat ini diakhiri dengan melihat koleksi naskah keagamaan FIB-A pada Labor Sejarah jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI).
...selengkapnya...

Sosialisasi Gempa dan Tsunamy

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 13.55 | | 0 komentar »

Bertempat di Aula Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang, dilaksanakan acara sosialisasi dan diskusi penanggulangan bencana gempa dan tsunamy. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 - 11.00 WIB ini dihadiri oleh dosen, karyawan dan mahasiswa. Materi pengenalan dasar dan antisipasi-logis bila gempa dan tsunamy terjadi, diberikan oleh Bpk. Yadrison dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang dan Willy Wicaksono dari GTZ (NGO dari Jerman yang memasang Early Warning System di Sumatera Barat). Selain menyampaikan pandangan-pandangan tentang apa itu gempa dan tsunamy serta bagaimana posisi geologis Sumatera Barat (khususnya Kota Padang) terhadap gempa, juga dipaparkan antisipasi-logis yang harus dilakukan bila bencana alam ini terjadi.
...selengkapnya...

Selama bulan Nopember - Desember 2010 ini, Fakultas Ilmu Budaya-Adab melaksanakan beberapa kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum ini wajib diambil oleh mahasiswa (kecuali Program Studi D III PAD). Praktikum Tilawah merupakan praktikum yang harus diikuti seluruh mahasiswa Jurusan BSA, SKI, BSI dan IIP semester I. Sedangkan Praktikum KeIslaman merupakan praktikum wajib bagi mahasiswa yang duduk pada semester III. Untuk Praktikum TOEFL dan TOAFL harus diiikuti oleh mahasiswa semester V. Praktikum Tilawah telah dilaksanakan sejak Tahun Akademik 2007/2008, walaupun sebenarnya telah dilaksanakan sejak dulu dalam bentuk mata kuliah - Praktek Tilawah dengan bobot 0 (nol) Sks. Sementara itu, Praktikum keIslaman, untuk tahun akademik 2010/2011 merupakan kali kadua dilaksanakan. Sedangkan Praktikum TOEFL dan TOAFL, tahun akademik 2010/2011 merupakan praktikum yang pertama sekali dilaksanakan selama ini.



...selengkapnya...

Asrul Sani, sastrawan dan sutradara film jempolan yang pernah dimiliki Indonesia, begitu sederhana melihat manusia. Bagi putra Rao Pasaman yang merupakan sahabat karib Chairil Anwar ini, jenis manusia itu hanya ada dua : “Ada orang yang menganggap duduk di kursi sebagai sesuatu yang luks, dan berfikir atau berbuat sebagai hal yang biasa. Kemudian, ada yang menganggap duduk di kursi sebagai sesuatu yang biasa, tapi berfikir dan berbuat sebagai sesuatu yang luks”. Satu, berbuat terbaik karena posisi yang diemban, status yang disandang dan fungsi-peran yang dimiliki. Dua, berbuat baik dan maksimal, tanpa tergantung pada posisi dan jabatan yang disandang. Dan, Doktorandus Haji Raichul Amar Em.Pe.De, yang kesehariannya biasa dipanggil dengan Pak Men ini, bagi saya, bila meminjam kategorisasi sederhana Asrul Sani, termasuk insan manusia yang kedua. Menganggap berfikir dan berbuat itu adalah sesuatu yang substansial, memiliki nilai tinggi tanpa harus melihat, posisi dan jabatan apa yang disandangnya.

Sebagai orang yang sangat “senior” (baik ilmu dan pengalaman), Pak Men diakhir pengabdiannya, perkhidmatannya kata orang Malaysia, terus berbuat seperti Kuda Troya. Jabatan tertinggi yang pernah disandangnya sebagai Pembantu Rektor II serta Dosen Senior dengan golongan IV/c, sudah sepantasnya-lah beliau pada “detik-detik” terakhir sebelum pensiun, hanya menikmati “keseniorannya”. Datang ke kampus, menyapa, memberikan nasehat-nasehat “makro”, atau bertindak sebagai seorang Begawan dalam tradisi cultural perwayangan. Tapi, itu tidak dilakukan oleh satu-satunya dosen IAIN/UIN se-negeri Sumpah Palapa yang memenangi Kalpataru ini. Beliau tetap energik mengelola Jurusan IIP, sebagai ketua Jurusan. Sebuah jabatan yang sebenarnya “jauh” lebih rendah dibandingkan dengan, katakanlah, Pembantu Dekan II Fakultas Adab dan Pembantu Rektor II IAIN Imam Bonjol Padang, yang pernah disandangnya. Beliau tetap menganggap – sejauh yang saya rasakan dari interaksi interpersonal selama ini – jabatan tersebut bukan sesuatu yang luks. Jabatan itu biasa. Karena itu-lah, Beliau tetap energik mengelola Jurusan IIP seperti mengelola IAIN kala beliau menjadi Pembantu Rektor II. Keningnya tetap berkerut, khawatir dan cemas, kala Jurusan IIP mengalami “musibah” izin operasional. Untuk itu pula, beliau mau bolak balik “mancibuak” dan mengurus perizinan tersebut Jakarta-Padang. “Berkeringat” mengembangkan kualitas Jurusan IIP dan D III PAD, yang karena itu pula, beliau harus sering “hinggap” di Unpad dan UI, hanya untuk sekedar menjaga dan memastikan, apakah dosen-dosen Ilmu Perpustakaan Unpad Bandung dan UI Jakarta tetap mau membagi ilmu mereka pada civitas akademika IIP dan PAD. Beliau juga “berpeluh” menjaga hubungan baik dengan institusi-institusi di Sumatera Barat yang berpotensi membesarkan IIP dan PAD, ditengah-tengah keterbatasan financial yang ada. Dan itu beliau lakukan, dalam usianya dan perkhidmatannya yang sebenarnya hanya untuk ukuran seorang Begawan. Sungguh, Asrul Sani, tepat membagi jenis manusia.

Jika kita lihat lelaki dengan ransel yang disandang menyilang berjalan menyusuri kampus IAIN Imam Bonjol Padang, hampir setiap pagi dan jelang sore, jika kita ingat sosok berkacamata dengan tinggi sedang yang sangat menyukai olah raga “jalan kaki” yang juga disukai Mohammad Hatta kala dibuang di Bandarneira dulu, kita bisa iri kepadanya. Di usia 65 tahun, doktorandus Haji Raichul Amar Em.Pe.De, tetap energik seperti anak muda (dalam artian positif). Hampir tak pernah – bahkan tak pernah sama sekali – saya melihat beliau menyetir mobil sendirian (bukan berarti beliau tak punya mobil. Mobilnya merasa “sedih” karena tak pernah diduduki doktorandus Haji Raichul Amar Em.Pe.De ini). Selalu mencintai yang namanya “olah raga” jalan kaki. “Menyehatkan badan dan membuat kita senantiasa berinteraksi dengan berbagai fenomena yang terlihat”, katanya suatu ketika kala “mentraktir” saya minum Kopi Gingseng. Karena itu pulalah mungkin, beliau tidak pernah kehilangan stock “menulis”. Ide terus bermunculan, selalu actual. Bila pada umumnya insan akademik selalu menulis dalam bentuk teks-buku, maka “menulis” a-la Doktorandus Haji Raichul Amar Em.Pe.De adalah melalui foto-foto yang indah, “menggigit” dan actual. Dalam sebuah catatan Yurnaldi, seorang koresponden Kompas pada tahun 1995, Doktorandus Haji Raichul Amar Em.Pe.De dianggap sebagai insane akademik yang menyampaikan ide dan gagasannya dalam “ranah” yang dianggap asing oleh mereka yang bergelut dalam dunia akademik. Tapi disitulah kekuatan Doktorandus Haji Raichul Amar Em.Pe.De. Sesekali, beliau juga berpuisi. Saya tak tahu, darimana beliau belajar menulis puisi. Namun, kala saya membaca autobiografi-nya yang ditulis dalam format puisi serta buku-nya yang berjudul “Sarok”, saya berfikir, kita tak akan gamang bila beliau disandingkan dengan Taufik Ismail dalam sebuah forum seminar tentang pusi, katakanlah demikian.

Waktu demi waktu, energi dan fikiran dicurahkan beliau. Tanpa terasa, sudah 33 tahun beliau yang humoris ini, berkhidmat di IAIN Imam Bonjol Padang. Saya secara pribadi, telah berinteraksi dengannya sejak tahun 1993. Interaksi intens sekitar 10 tahun. Terlepas dari semua kelebihan dan kekurangannya, bagi saya beliau sangat inspiratif. Di akhir beliau berkhidmat, beliau masih sempat menghidupkan sebuah tradisi yang jarang dihidupkan insane akademik, khsususnya di IAIN Imam Bonjol Padang, yaitu “pergi tampak punggung” dengan meninggalkan sebuah teks-buku. Penyair Kahlil Gibran suatu ketika pernah berkata, "Jangan kau tangisi hilangnya harus mawar di taman, tapi tangisilah kehilangan tradisi menanam mawar itu". Bukan harumnya, tapi tradisi untuk menciptakan keharuman itu. Dari mana datangnya harum, bila kita tak menanam sumber harum tersebut ?.
Indonesia, dibangun oleh banyak sekali orang, yang beberapa di antara mereka adalah para pecinta buku, para pemamah buku dan para penulis buku. Banyak sekali fragmen sejarah yang bisa menggambarkan hal itu. Saya akan langsung ingat kutipan Hatta yang sangat terkenal : "Selama aku bersama buku kalian boleh memenjarakanku di mana saja, sebab dengan buku pikiranku tetap bebas." Hatta, lewat kutipannya itu, tampak benar sebagai orang yang sangat mencintai dan menghargai buku. Jika ingatan saya tidak berkhianat, kutipan itu muncul dalam buku Memoir yang ditulis Hatta sendiri. Kutipan itu muncul dalam konteks ketika Hatta sedang mengisahkan hari-harinya yang sepi di tanah buangan di Digul pada 1934, yang lantas berlanjut di pulau Ende pada 1936. Saya kira orang tak cukup alasan untuk menyebut kutipan itu tak lebih sebagai sok pamer. Dari buku ke buku, dari tulisan ke tulisan, sambung-menyambung menjadi satu, itulah insane akademik. Sayangnya, itu insane akademik dulu, setidaknya (sekali lagi) apa yang terdapat dan berlaku di IAIN Imam Bonjol Padang. Maka Doktorandus Haji Raichul Amar Em.Pe.De diakhir masa tugasnya kembali menghidupkan tradisi tulis, meninggalkan “ranah” aktualisasi peran formalnya dengan meninggalkan buku Refleksi Pengabdiannya selama ini di IAIN Imam Bonjol Padang. Sebuah usaha mengharumkan tradisi, sebagaimana yang dikatakan Kahlil Gibran diatas. Itulah Pak Men, selalu memberikan inspirasi bagi orang lain. Tak salah, bila seandainya saya ingin mengatakan, bahwa beliau adalah : “Seonggok Sejarah dalam Miniatur yang Padat”. 33 tahun adalah onggokan sejarah. Dan, selama 33 tahun tersebut, terlampau sedikit yang bisa diceritakan beliau dan yang bias kita tangkap. Selamat menempuh “ranah” yang lain, pak Men. Dan saya yakin, Bapak akan terus inspiratif. “Kenalkan, nama saya Raichul Amar, biasa dipanggil Men !”. Itulah kalimat yang pertama sekali saya dengar dari beliau, ketika memperkenalkan diri, di suatu tempat dan ruangan, kala pertama saya mengikuti tes masuk IAIN Imam Bonjol Padang tahun 1993. Rasanya baru kemaren !

(c) Muhammad Ilham
...selengkapnya...

Pelatihan Public Relation bagi Mahasiswa

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 20.37 | | 0 komentar »


Public Relation (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam organisasi, manajemen dan kepemimpinan, terutama bila sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR sangat menentukan perwajahan organisasi dan style kepemimpinan tersebut di mata masyarakat luas. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Untuk itu, di dalam sebuah PR sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi. Mahasiswa, sebagai insan akademik yang nantinya berinteraksi dengan masyarakat setelah menamatkan studinya di Perguruan Tinggi, sangat urgen sekali dibekali dengan kemampuan pengelolaan manajemen komunikasi. Karena itulah, Fakultas Ilmu Budaya - Adab melaksanakan kegiatan Pelatihan Public Relation bagi mahasiswa.

Bertempat di Aula Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang, Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab, Drs. Irhash A. Shamad, M.Hum, ini diikuti oleh 36 orang mahasiswa yang merupakan utusan dari masing-masing Jurusan di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya-Adab. Kegiatan Pelatihan ini berlangsung selama 2 hari (11-12 Nopember 2010) yang menghadirkan pembicara/narasumber dari lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang dan Praktisi PR/EO di Sumatera Barat.
...selengkapnya...

DR. H. Ahmad Shafwan Nawawi, M.Ag dalam Kenangan

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 09.19 | | 0 komentar »

Selamat Jalan ......Saudaraku!


Belum berjarak dua minggu, aku sepertinya harus menulis lagi catatan harian yang lagi-lagi bernada lirih, karena duka atas” kepergian” orang-orang yang sangat dekat denganku. Setelah Ibunda, kepergian seorang saudaraku, yang sejak lebih dari tiga puluh tahun selalu bersama, kembali mengusik ruang kesadaranku. Saudaraku itu adalah Dr. H. Ahmad Shafwan Nawawi, M. Ag dan aku memanggilnya secara akrab dengan sebutan Pak Haji. Ia dipanggil oleh Yang Maha Kuasa menghadapNya pada dini hari Rabu 20 Oktober 2010 (jam 00.10) setelah menjalani operasi tumor ginjal di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Pak Haji denganku (sejak 33 tahun yang lalu) sama-sama mengayuh dalam satu biduk untuk mengemban amanah cita-cita, mengawali pendidikan tinggi sejak tahun 1977 di fakultas yang sama (Adab), dan setelah selesai menamatkan studi, di sini pulalah kami sama-sama mengawali karir sejak dari CPNS (Cados) pada tahun 1986 yang lalu. Meski kami memiliki latar pendidikan menengah yang sama, namun di sini kami memilih bidang studi yang berbeda, tapi perbedaan bidang studi itu pulalah yang terkadang membuat kami merasa selalu harus bersama. Bila pak Haji memilih studi Sastra Arab, aku memilih menekuni Sejarah dan Kebudayaan Islam.

Bagai halilintar menggelegar di tengah malam kurasakan saat aku mendengar informasi ‘kepergiannya’ yang aku terima beberapa menit setelah ia dinyatakan berpulang ke rahmatullah di ruang perawatannya nun di Jakarta sana. Saudaraku yang beberapa waktu sebelumnya masih terlihat segar tanpa sedikitpun ada bayangan sakit yang dideritanya, ternyata telah ‘pergi’ menghadap Khaliqnya. Masih segar dalam ingatanku dialog canda kami menjelang Ramadhan 1341 yang lalu sebelum almarhum berangkat ke Australia menunaikan tugas keummatan selama bulan suci itu. Kami “menertawakan” berbagai hal ketimpangan persepsi yang terjadi di lembaga kami yang kemudian menimbulkan dilemma antara tugas keummatan atau keislaman dengan realitas administratif pendidikan oleh Negara, meski lembaga ini sesungguhnya mempunyai misi yang berorientasi keummatan dan keislaman, namun dimensi administrasi sering membuat hakikat misi itu menjadi kaku. Dialog ini terjadi sehubungan dengan proses izin Pak Haji meninggalkan tugas-tugas selama berdakwah ke Australia. Sebagai atasan administratif ada keharusan aku harus berjalan diatas aturan-aturan kaku yang terkadang bertolak belakang dengan pemikiranku. Pak Haji sangat memahami itu, namun, disinilah aku betul-betul melihat komitmen seorang Shafwan khusus dalam hal sikap keberagamaannya, “Bagiku tidak ada persoalan izin, karena yang akan kujalankan adalah misi lembaga kita juga, meski konsekuensinya saya harus diberhentikan sebagai pegawai negeri” ini dikemukakannya kepadaku setelah berbagai upaya untuk mendapatkan izin dari pihak pimpinan tertinggi lembaga kami, mengalami kebuntuan. Tema inilah yang kemudian memotivasi kami untuk terlibat dalam pembicaraan panjang sebelum Ramadhan itu. Perlu aku kemukakan, bahwa meskipun secara administratif aku adalah atasannya, namun dalam keseharian kami tetaplah sebagai teman. Jujur aku katakan bahwa sejak dulu dia banyak memberikan inspirasi terutama dalam hal sikap keberagamaanku, bahkan dalam hal ini kuakui, dia (sesungguhnya) adalah guru bagiku. Ini pulalah alasannya, kenapa dari dulu aku tidak pernah memanggilnya dengan menyebut nama tapi dengan sebutan Pak Haji, meski kami masih dalam satu generasi dan hanya terpaut beberapa tahun saja.

Meski antara aku dan Pak Haji memiliki kesamaan karir dan tujuan, namun kami pernah menempuh jalan yang berbeda. Kami miniti karir sebagai dosen fakultas Adab bersama-sama dalam bidang yang berbeda. Beberapa tahun kami pernah terpisah sebelum menyelesaikan tingkat sarjana, pak Haji menambah wawasan luar negeri (Sudan) sedangkan aku hanya memilih menuntaskan studi di fakultas Adab, namun kamipun akhirnya bersama kembali dalam menyelesaikan kesarjanaan di fakultas yang sama. Selesai pendidikan tingkat sarjana, pada tahun 1986, kamipun sama-sama membaktikan diri di dua lembaga yang dibentuk di almamater kami ; Aku memimpin Lembaga Kebudayaan Islam, sedangkan pak Haji memimpin Lembaga Bahasa dan Tarjamah pada fakultas yang sama, itupun karena perbedaan bidang yang kami tekuni masing-masing. Begitu juga selama berkarir sebagai dosen di fakultas Adab kamipun pernah memiliki interest aktifitas yang berbeda, pak Haji lebih banyak beraktifitas di bidang keagamaan dan kemasyarakatan serta beberapa waktu di dunia politik, sementara aku lebih banyak menekuni aktifitas internal lembaga saja. Aktifitas sosial keagamaannya itulah yang, menurutku, telah membentuk karakater yang begitu kuat dalam keperibadiannya. Bahkan prestasi pribadi dalam bidang ini boleh di bilang luar biasa, meski pernah (di waktu tertentu) dia hampir betul-betul “terjerumus” di dunia politik dan mengabaikan tujuan ideal pendidikannya sendiri dan bahkan nyaris mengabaikan karirnya di dunia perguruan tinggi. Tapi ini pulalah yang kemudian telah membuat aku begitu salut dari saudaraku ini. Pada saat ia “kembali” ke habitat semula, ia menyatakan padaku : “cukuplah bagi saya pengalaman dunia politik untuk proses pembelajaran, saya ambil apa yang seharusnya berguna bagi cita-cita ideal saya dalam berkomitmen pada umat”. Setelah itu, ternyata komitmen ini dia buktikan, dan secara kebetulan pula “pembelajaran” yang berguna itupun sangat mendukung cita-cita idealnya. Meskipun kemudian, kami kembali bersama dalam membaktikan diri di dunia pendidikan, namun aktifitas sosial yang dijalankannya tidak terlihat menurun, tapi justru malah makin menguat, komitmennya terhadap umat tidak makin pudar justru semakin mendapatkan bentuknya yang kokoh. Ini terbukti dari beberapa aktifitas keummatan yang dijalankannya beberapa tahun terakhir. Tanpa mengenal lelah ia membaktikan dirinya untuk pemberdayaan umat, meski dia harus membagi waktu secara ketat untuk tetap memenuhi tugas-tugas kelembagaan kami yang menjadi tugas utamanya. Ia membaktikan waktu-waktunya yang tersisa untuk berbakti pada umat. Namun sangat disayangkan pengabdiannya yang “keras” ini telah meluputkan perhatiannya pada kesehatan dirinya sendiri. Dari dulu aku mengerti betul tentang betapa kuatnya dia memegang sebuah komitmen, meski untuk itu dia harus mengorbankan kepentingannya sendiri, dia sosok pribadi yang tanpa pamrih bila itu menyangkut umat. Namun, sangat kusesali kenapa akupun luput mengingatkan dia untuk menyeimbangkan kedua interes ini dalam kehidupannya.

Kepergiannya membawa duka yang begitu dalam bagiku, dan tentunya juga, bagi banyak orang. Perasaan kehilangan seorang sosok teman dalam arti yang sesungguhnya. Banyaknya orang yang menunjukkan simpati atas kepergiannya cukup membesarkan hati, betapa temanku ini semasa hidupnya sangat berarti bagi banyak orang, namun itu belum cukup untuk mengurangi rasa duka atas kepergiannya. Sikap hidup yang dia tunjukkan telah memberi pelajaran berharga, setidaknya bagi aku sendiri. Masih banyak “dialog yang aku perlukan dengannya…..tapi ia keburu pergi menemui sang Khaliq. Selamat Jalan Saudaraku……..semoga pengabdianmu dibalasi oleh Allah dengan balasan yang setimpal, amiin !


© Irhash A. Shamad / www.sarunaimalam.blogspot.com
Photo Courtesy : Muhammad Ilham
...selengkapnya...

Wisuda I Tahun Akademik 2010/2011

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 16.35 | | 0 komentar »

Pada hari Sabtu tanggal 18 September 2010 yang lalu, Fakultas Ilmu Budaya - Adab (FIB-Adab) bersama-sama dengan fakultas-fakultas lain di lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang kembali mewisuda lulusannya. Wisuda kali ini diselenggarakan di Teater Utama Taman Budaya Padang, karena Aula/Hall IAIN Imam Bonjol Padang tidak bisa digunakan akibat Gempa 30 September 2009 yang lalu.

Wisuda I Tahun Akademik 2010/2011 ini, FIB-Adab menyertakan 161 (seratus enam puluh satu) wisudawan-wisudawati, yang terdiri dari 8 (delapan) orang dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, 26 (dua puluh enam) dari Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, dan 35 (tiga puluh enam) dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Sedangkan dari Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan sebanyak 22 (dua puluh dua) orang ,dan Program Diploma III Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sebanyak 70 (tujuh puluh) orang (termasuk Program Rintisan Gelar D.III PAD kerjasama FIB-Adab dengan Balitbang Kementerian agama RI, sebanyak 30 orang). Dalam Wisuda kali ini FIB-Adab menelorkan wisudawan terbaik Institut, yaitu Hilda Rohima (BP.106.134) dengan IPK 3.77 yudisium Cumlaude.

Usai pelaksanaan wisuda di Taman Budaya Padang, sorenya dilaksanakan pula Inougurasi wisudawan-wisudawati Fakultas Ilmu Budaya-Adab di Aula FIB-Adab Lubuk Lintah Padang. Acara Inougurasi ini selain dihadiri oleh wisudawan-wisudawati, orang tua wisudawan, juga oleh dosen-dosen FIB-Adab sendiri.

Dalam kesempatan Inuogurasi kali ini, Dekan FIB-Adab menyerahkan bingkisan kepada wisudawan-wisudawati terbaik Fakultas dari setiap jurusan, antara lain : Jamal Mirdad (106.111) dari jurusan SKI, Dewi Mayanti Siregar (106.097) dari jurusan BSA, Hilda Rohima (106.134) dari jurusan BSI, Risna (108.208) dari jurusan IIP, dan Yulimiarti (607.064) dari program D.3 PAD

Dalam sambutannya pada acara inougurasi ini Dekan Drs. Irhash A. Shamad , M. Hum, mengemukakan bahwa wisuda sebagai bagian dari prosesi akademik, tidak hanya untuk menganugerahkan gelar kesarjanaan kepada lulusan yang dianggap telah memenuhi persyaratan akademik, akan tetapi sebuah pengakuan terhadap satu tahap proses pendewasaan intelaktualitas dari perguruan tinggi. Akan tetapi, menurutnya, yang perlu diingat adalah bahwa pengakuan intelektualitas seseorang yang sesungguhnya adalah dari masyarakat dan dunia kerja. Ia mengharapkan kepada semua lulusan yang telah diwisuda seyogianya harus selalu memiliki karakter intelektualitas itu, yaitu sebagai sarjana yang beriman dan bertaqwa, kritis, kreatif, inovatif, serta cinta ilmu dalam kondisi dan situasi apapun, demikian Dekan.
...selengkapnya...

Halal bi Halal Keluarga FIB-Adab 2010

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 19.05 | | 0 komentar »


Bertempat di Aula FIB-Adab IAIN IB Lubuk Lintah pada hari Kamis 16 September 2010 telah dilaksanakan acara Halal bi Halal Keluarga Besar Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang. Acara Halal bi Halal kali ini, berbeda dari tahun-tahun lalu yang ditradisikan pada fakultas ini yaitu dengan melaksanakan kunjungan rumah ke rumah secara bergantian, namun karena berbagai kesibukan yang padat sehabis lebaran tahun ini, maka kegiatan kunjungan itu diganti dengan pertemuan silaturrahmi seperti ini, demikian dikemukakan oleh panitia pelaksana.

Hadir dalam acara halal bi halal ini, selain keluarga besar FIB-Adab, juga oleh Rektor IAIN Imam Bonjol yang diwakili oleh Pembantu Rektor bidang kemahasiswaan Prof. Dr. H. Salmadanis, Kepala Biro AUAK Drs. H. Amrul Wahdi, MM, serta beberapa mantan Dekan yaitu antara lain. DR. H. Nukman, Dr. H. Saifullah, SA, MA dan Drs. Yulizal Yunus, M. Si. Acara ini diisi dengan taushiah yang diberikan oleh Drs. H. Syamsir Roust, MA, dosen/mantan Pembantu Dekan I FIB-Adab.

Dekan FIB-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum., dalam sambutan halal bi halal kali ini mengemukakan bahwa tradisi halal bi halal seyogianya perlu dimaknai dalam terminologi budaya, karena tradisi Halal bi Halal, (dan bukan 'Open House' sebagai yang di trendkan saat ini), betul-betul terlahir dari masyarakat muslim Indonesia dan tidak ada negara manapun memiliki tradisi ini, bahkan juga di negara-negara Islam lainnya. kata halal bi halal, meski tersusun dari kata-kata Arab, akan tetapi terminologi ini tidak ada dalam bahasa Arab sendiri. Namun menurutnya, tradisi halal bi halal ini selayaknya perlu dilestarikan, karena banyak nilai-nilai positif yang terdapat pada tradisi ini dalam memperbaiki silaturrahmi antar umat, bahkan ini sangat dianjurkan oleh ajaran Islam sendiri dalam rangka menyempurnakan ibadah Ramadhan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Selain itu Dekan juga menyampaikan selamat Idul Fitri 1431 H dengan permohonan maaf lahir dan bathin kepada semua pihak, atas semua kesalahan dan kekhilafan dalam interaksi yang terjadi selama ini, baik secara pribadi, keluarga, maupun secara kedinasan sebagai pimpinan FIB-Adab.

Sementara itu Drs. Syamsir Roust dalam tashiyahnya mengemukakan nilai-nilai Islam dalam tata pergaulan yang perlu lebih ditingkatkan secara terus menerus, bahkan tidak hanya ketika lebaran saja. Dalam lingkungan internal sebuah institusi, hal ini tentu akan mendorong peningkatan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan institusi itu sendiri. Taushiyah yang disampaikan dengan penuh canda dan homor ini telah menyemarakkan suasana halal bi halal kali ini.
...selengkapnya...

Selamat Datang Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Budaya - Adab

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 09.29 | | 0 komentar »

Untuk Tahun Akademik 2010/2011, sebanyak 218 orang mahasiswa baru bergabung dengan Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang. Mahasiswa baru ini tersebar pada beberapa Jurusan dan Program Studi di Fakultas Ilmu Budaya - Adab. 218 orang tersebut terdiri dari 19 orang pada jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), 11 orang pada Program Khusus Bahasa dan Sastra (PKBSA) Arab dan 47 orang di Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI). Sementara itu, mahasiswa baru Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) berjumlah 31 orang, Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan (IIP) 77 orang, dan terakhir Program Studi Diploma III Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi berjumlah 33 orang.


Dari tanggal 2 hingga 6 Agustus 2010, seluruh mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang ini bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa baru Jurusan-Jurusan lain di lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang mengikuti Orientasi Pengenalan Kampus (OPAK) IAIN Imam Bonjol Padang Tahun Akademik 2010/2011. Selamat datang dan selamat bergabung !
...selengkapnya...

Praktikum Pengamatan Budaya

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 14.48 | | 0 komentar »

Untuk memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa serta meningkatkan sensitifitas mahasiswa terhadap fenomena sosial budaya di tengah-tengah masyarakat, Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang melaksanakan Praktikum Pengamatan Budaya. Kegiatan yang sempat terundur beberapa minggu ini, diikuti oleh 113 orang mahasiswa mahasiswa semester empat Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.

Praktikum dilaksanakan selama dua hari (tanggalo 3 - 4 Juli 2010) di beberapa lokasi yang diasumsikan masih "kental" nilai-nilai adat keminangkabauan dalam interaksi sehari-hari. Lokasi-lokasi tersebut yaitu : Gunuang Sariak, Pasa Lalang, Guo dan Kapalo Koto (Kecamatan Kuranji), Alai, Gunuang Nago, Pasar Baru, Sungai Balang (Kecamatan Pauh) dan Bandar Buat, Koto Lalang, Tarantang dan Baringin (Kecamatan Lubuk Kilangan). Praktikum berjalan dengan baik, mendapat sambutan positif dari masyarakat dan stake holder.
...selengkapnya...

Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 16.18 | 0 komentar »

Untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) mahasiswa, Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Mahasiswa. Pelatihan yang diikuti oleh 27 orang (perwakilan) mahasiswa ini, dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juni 2010 yang lalu. Dalam pelatihan ini, pemateri berasal dari praktisi, stake holder dan kalangan dosen yang concern dengan dunia usaha dan kewirausahaan. Diantara pemateri yang memberikan materi-materi kewirausahaan, antara lain Direktur BPD Sumatera Barat, kalangan dosen, praktisi dunia usaha dan pemateri dari Dinas Perdagangan Sumatera Barat.


...selengkapnya...

Praktikum Pengamatan Budaya 2010

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 18.43 | | 0 komentar »

Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang, untuk kali pertama melaksanakan Praktikum Pengamatan Budaya. Praktikum Pengamatan Budaya ini merupakan penambahan bobot praktis kompetensi budaya sebagai penciri lulusan Fakultas Ilmu Budaya. Praktikum ini diikuti mahasiswa semester IV (empat) Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Bahasa dan Sastra Inggris dan Sejarah Kebudayaan Islam. Pada prinsipnya, praktikum ini bertujuan untuk memberikan lapangan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan aplikasi bidang keilmuan, terutama untuk merangsang tumbuhnya sensibilitas dan responsibilitas terhadap persoalan-persoalan budaya (Islam) yang aktual ditengah-tengah masyarakat. Diharapkan akan bermanfaat untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki kemampuan mengamati dan memberikan kontribusi keilmuan terhadap persoalan-persoalan budaya masyarakat setelah mereka menamatkan studi.

Untuk tahun 2010 ini yang merupakan kali pertama, Praktikum Pengamatan Budaya dilaksanakan pada tanggal 12 s/d 13 Juni 2010 dengan terlebih dahulu mengikuti pembekalan pada tanggal 23 Mei 2010. Objek praktikum difokuskan pada daerah-daerah yang diasumsikan masih kental menggunakan tradisi kultural (Islam) Minangkabau yaitu di Kecamatan Kuranji (Gunuang Sariak, Pasa Lalang dan Guo), Kecamatan Lubuk Kilangan (Bandar Buat, Koto Lalang, Tarantang dan Baringin), Kecamatan Pauh (Kapalo Koto, Alai, Gunuang Nago, Pasa Baru dan Sungai Balang) serta Kecamatan Koto Tangah (Balai Gadang dan Koto Panjang Paseban).
...selengkapnya...

Praktikum Multimedia Tahun 2010

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 16.28 | | 0 komentar »

Mengingat betapa pentingnya pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan dan peningkatan skill mahasiswa, Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang menjadikan materi multimedia sebagai mata kuliah Praktikum untuk mahasiswa Semester II seluruh Jurusan. Praktikum multimedia pertama sekali diselenggarakan pada bulan Maret 2009 bagi mahasiswa angkatan 2008/2009. Untuk Semester II Tahun Akademik 2009/2010 ini, Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang, kembali menyelenggarakan Praktikum Multimedia. Praktikum ini dimulai pada pada Minggu ke-3 Maret 2010. Menurut Ketua Labor Multimedia, H. Rifki Abror Ananda, M.Ag, Praktikum multimedia yang merupakan mata kuliah (wajib) non-Sks ini diikuti oleh 211 (dua ratus sebelas) orang mahasiswa dari seluruh Jurusan di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya-Adab.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Padang, Drs. Irhash A. Shamad, M.Hum mengatakan bahwa sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Berbagai cara telah ditempuh guna meningkatkan mutu pendidikan dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sejak beberapa tahun belakangan ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan mutu pendidikan akan selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi multimedia telah memberikan potensi yang cukup besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, untuk menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga memberikan peluang bagi dosen untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi mahasiswa, dengan multi media diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menerima dan menerapkan ilmu yang telah diterima secara cepat dan efisien. Dalam konteks ini, praktikum multimedia menjadi sesuatu yang strategis dan terus ditumbuhkembangkan kualitas-nya PBM-nya kedepan, demikian Dekan.
...selengkapnya...

Pemutaran Film Dokumenter dan Diskusi "Tan Malaka"

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 16.07 | 0 komentar »


Rabu, 14 April 2010, bertempat di Aula Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang, diadakan pemutaran Film "Selopanggung" karya Devy Kurnia Alamsyah (alumni Institut Kesenian Jakarta). Pemutaran film yang menceritakan dokumentasi kehidupan "aktor sejarah" besar Indonesia yang berasal dari Minangkabau - Ibrahim Dt. Tan Malaka atau biasa dikenal dalam sejarah dengan Tan Malaka - merupakan rangkaian dari Road Show Pemutaran Film Selopanggung. Di Sumatera Barat, IAIN Imam Bonjol Padang - melalui UKM Teater IAIN Imam Bonjol Padang - dipilih sebagai tempat persinggahan terakhir dari Road Show ini. Film berdurasi 30 menit dan Diskusi ini diikuti dengan antusias oleh dosen dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Sumatera Barat. Lebih dari 800 orang memenuhi aula Fakultas Adab bahkan banyak yang berdiri di luar aula.

Pemutaran film ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi ilmiah tentang biografi dan analisis historis jejak Tan Malaka. Bertindak sebagai narasumber, yaitu Prof. DR. Zulhasri Nasir (Universitas Indonesia), Devy Kurnia Alamsyah (Sutradara), Prof.DR. Mestika Zed, MA (UNP), Muhammad Ilham (Dosen IAIN) dan Muhammad Natsir (Pusat Kajian Magistra) yang dimoderatori oleh Welfemi Zimra (Sastrawan Sumatera Barat). Acara ini diliput oleh berbagai media cetak, termasuk TVRI Sumatera Barat. Setelah diskusi berakhir pada pukul 12.45 WIB., selanjutnya Devy Kurnia Alamsyah bersama-sama dengan Prof. DR. Zulhasri Nasir dan perwakilan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Sumatera Barat melakukan orasi di Jalan Tan Malaka samping RRI Padang dan selanjutnya memancangkan Plank-Merk Jalan Tan Malaka.

...selengkapnya...

Padang 29 Maret, 58 orang lulusan Fakultas Ilmu Budaya-Adab hari ini dikukuhkan oleh Rektor IAIN Imam Bonjol Padang sebagai sarjana dalam acara wisuda di gedung serbaguna PT Semen Padang bersama 470 orang wisudawan IAIN Imam Bonjol lainnya. Usai acara wisuda dilanjutkan dengan inougurasi wisudawan dan wisudawati FIB-Adab bertempat di Aula gedung D FIB-Adab kampus Lubuk Lintah Padang. Inougurasi wisudawan yang sudah menjadi tradisi ini ditujukan untuk silaturahmi antara civitas akademika fakultas dengan wisudawan bersama orang tua masing-masing.

Kesempatan inougurasi ini, Dekan FIB-A memberikan penghargaan terhadap wisudawan/ti terbaik fakultas, yaitu antara lain : Mela Yunanda dari jurusan Bahasa dan sastra Arab, Siti Zahara dari jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Mukminin dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Amirudin dari Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan serta Riki Wahyudi dari Program Studi Diploma III PAD. Pemberian penghargaan terhadap wisudawan terbaik fakultas ini adalah bentuk apresiasi fakultas terhadap lulusannya yang berprestasi unggul di setiap jurusan yang ada, demikian dikemukakan oleh Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan Dr. Firdaus, M. Ag. Dikemukakan juga bahwa pada wisuda kali ini, alhamdulillah FIB-Adab berhasil sekali lagi menelorkan lulusan terbaik tingkat Institut dengan nilai tertinggi yaitu : Mela Yunanda (jur. BSA) dengan IP 3.85 prediket yudisium Cumlaude, demikian ditambahkan oleh Drs. Firdaus M. Ag. Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum FIB-Adab.

Dekan FIB-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum dalam sambutan inuogurasinya mengemukakan bahwa Fakultas Ilmu Budaya-Adab sebagai fakultas dengan visi keilmuan budaya perspektif Islam melahirkan lulusan yang diharapkan berperan dalam masyarakat terutama dalam rangka mengantisipasi perubahan-perubahan budaya global yang telah merambah ke dalam aspek kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan mana, disadari atau tidak, ternyata telah banyak mempengaruhi tatanan ideasional masyarakat serta nilai-nilai keagamaan yang dianut. Selain itu, Dekan juga mengemukakan bahwa lulusan FIB-Adab dari jurusan apapun, setelah kembali ke masyarakat, akan memiliki identitas yang sama di mata masyarakat, yaitu sarjana IAIN sebagai perguruan tinggi agama Islam. Oleh karena itu kepada semua sarjana FIB-Adab diharapkan menunjukkan dan menjaga identitas sebagai intelektual muslim dengan segala tuntutan yang menyertainya di tengah-tengah masyarakat.

Dalam kesempatan inougurasi yang dimeriahkan dengan penampilan tari persembahan oleh sanggar tari Artefaco (Sanggar Tari FIB-Adab IAIN Imam Bonjol Padang) ini, semua lulusan secara resmi diserahkan kepada Keluarga Alumni Fakultas Adab (KAFA) yang diterima oleh Ketua KAFA, Dr. H. Ahmad Shafwan Nawawi, M. Ag.


...selengkapnya...

Ceramah Sastra " Proses Kreatif Kepengarangan "

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 21.25 | | 0 komentar »


Padang, 24 Maret 2010. Bertempat di Aula (baru) Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang dilaksanakan Ceramah Sastra oleh Prof. Dr. Haris Effendi Thahar, cerpenis kondang asal Sumatera Barat, Guru Besar Sastra Universitas Negeri Padang. Penyelenggaraan Ceramah Sastra ini mengangkatkan topik "Proses Kreatif Kepengarangan". Topik ini adalah sangat relevan dengan bidang keilmuan yang didalami pada Fakultas Ilmu Budaya Adab, karena, disamping kompetensi dalam melahirkan karya tulis merupakan bagian esensial dunia perguruan tinggi, juga pelahiran karya sastra adalah ekspressi dari keperihatinan terhadap realitas sosial pada zamannya. Pada bagian lain, karya sastra juga terbukti mememiliki kekuatan dalam perubahan sosial sebagaimana terlihat pada sejarah masalalu bangsa ini. Demikian disampaikan oleh Dekan FIB-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum dalam sambutannya pada acara pembukaan kegiatan ini. Selanjutnya Dekan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Padang dengan telah dipilihnya FIB-Adab sebagai penyelenggara kegiatan ini dengan harapan kiranya kegiatan seperti ini akan berlanjut untuk masa-masa yang akan datang.

Hal itu kemudian ditimpali oleh Dr. Eva Krishna, mewakili Kepala Balai Bahasa Padang. Dalam sambutannya Dr. Eva Krishna mengemukakan bahwa kegiatan ceramah sastra ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan secara rutin oleh Balai Bahasa dalam rangka pengembangan bahasa di kampus-kampus perguruan tinggi. Karena itu kesediaan FIB-Adab ini patut dihargai, dan berharap untuk program yang akan datang FIB-Adab masih bersedia sebagai penyelenggara untuk skala yang lebih luas lagi, demikian Dr. Eva Krishna.

Ceramah sastra yang disampaikan oleh Haris Effendi Thahar dengan gaya santai dan penuh humor dan sarat informasi ini mendapat sambutan dengan sangat antusias dari mahasiswa dan dosen yang hadir. Ini terlihat dari banyaknya peserta yang nimbrung bicara pada sesi dialog pada akhir ceramah ini. Acara Cermah Sastra ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dari Balai Bahasa Padang kepada Dekan FIB-Adab dan sebaliknya dari Dekan FIB-Adab kepada Balai Bahasa Padang dan Prof. Dr. Haris Efendi Thahar sendiri.



...selengkapnya...


Payakumbuh 06 Maret 2010, Temu Alumni Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang dilaksanakan dalam rangka peringatan 47 Tahun Fakultas Adab berlangsung meriah. Acara ini dibuat dalam tiga sesi, yaitu : upacara pembukaan, temu kangen alumni, dan sejalan dengan itu workshop pembelajaran SKI untuk guru-guru sejarah kebudayaan Islam SLTA Agama se-Sumatera Barat.
Upacara pembukaan dihadiri oleh Rektor IAIN Imam Bonjol, Wali Kota Payakumbuh, Ketua DPRD Kota Payakumbuh dan Kepala Kantor kementrian Agama Kota Payakumbuh, Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya-Adab serta para alumni Fakultas Adab yang datang dari berbagai daerah. Acara ini selain penyampaian sambutan-sambutan juga terselip berbagai harapan sekaitan dengan even ulang tahun ini, sebagaimana disampaikan oleh Dekan Fakultas Fakultas Adab, bahwa alumni Fakultas Adab semua jurusan memiliki kompetensi keilmuan budaya perspektif Islam dan sangat relevan ketika daerah ini mencanangkan gerakan kembali ke nagari dan kembali ke surau untuk mengaktualisasikan “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah” dalam setiap aspek kehidupan masyarakat sumatera Barat. Oleh karena itu, selayaknya pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten kota se sumatera barat membuka peluang seluas-luasnya kepada lulusan fakultas ini untuk berkiprah di pemerintahan. Hal ini ditimpali langsung oleh wali kota Payakumbuh, bahwa kehadiran fakultas ini sangat penting artinya bagi masyarakat dalam rangka menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cendrung mengarah ke kehidupan hedonis, lebih jauh walikota juga berharap agar fakultas ini dapat hadir kembali di kota kelahirannya ini, sekaligus, meminta pimpinan IAIN dan Fakultas untuk membahas kemungkinan itu dengan pihak departemen agama atau pihak-pihak yang terkait lainnya. Upacara pembukaan yang sedikit seremonial dan penuh dengan sambutan-sambutan ini, oleh sementara hadirin, dianggap membosankan, namun, menurut Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum, hal ini diperlukan untuk merajut kembali hubungan dua institusi yaitu IAIN/fakultas Adab dengan pihak pemerintah kota Payakumbuh dimana dulu fakultas ini telah dirintis, selain itu tentunya bagi alumni akan mendapatkan informasi tentang perkembangan akhir almamaternya sendiri, jadi acara kita di sini lebih dari sekedar kangen-kangenan, demikian Dekan
Sejalan dengan acara pembukaan yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota payakumbuh ini, maka di gedung Ma’had Islamy juga dilaksanakan pula “Workshop Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam” untuk guru-guru SKI. Workshop seperti ini sudah lama ditunggu-tunggu, demikian salah seorang peserta workshop mengemukakan dalam penyampaian akhir setelah diskusi kelompok. Selama ini, menurutnya, peningkatan profesionalitas guru SKI hampir-hampir kurang diperhatikan, bahkan mata pelajaran SKI di sekolah-sekolah sering hanya dijadikan mata pelajaran pelengkap, pada hal, banyak sekali sejarah masa lalu yang perlu dipelajari oleh siswa untuk pembentukan nilai bagi generasi muda. Hal yang sama juga dibenarkan oleh Dekan Fakultas Adab dalam sambutannya pada acara penutupan dan penyerahan sertifikat peserta workshop, Dekan menjelaskan bahwa pelajaran sejarah umumnya di sekolah-sekolah selama ini sangat termarjinalkan dan sering dianggap kurang penting, bahkan kebanyakan siswa menganggap sebagai pelajaran yang membosankan. Karena itu, menurut Dekan, guru-guru sangat berperan untuk mengembalikan mata pelajaran sejarah ke proporsi yang seharusnya, guru-guru juga sangat menentukan apakah pelajaran sejarah disenangi atau justru membosankan. Selama ini mata pelajaran sejarah diajarkan secara naratif dan cendrung normative, sehingga jadi monoton. Karena itu perlu perubahan paradigm pembelajaran sejarah kearah analitis, sehingga dapat berfungsi untuk mengambangkan daya nalar siswa. Pelajaran sejarah juga perlu “memiliki konteks kekinian dan tidak melulu masa lalu”. Untuk itu peningkatan profesionalisme guru perlu lebih diintensifkan untuk masa-masa yang akan datang, demikian Dekan mengakhiri.
Sesi Temu Kangen yang dilaksanakan sesudah makan siang bersama ini adalah acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh alumni yang hadir. Acara ini diisi dengan menampilkan beberapa alumni untuk sharing pengalaman dalam bentuk ‘succes story’ masing-masing yang disampaikan dengan santai, tidak formal dan penuh guyon serta diselingi gelak tawa hadirin. Acara ini diakhiri dengan aksi spontan “pengumpulan sumbangan” oleh salah seorang alumni untuk membantu penyelenggaraan temu alumni dan kegiatan KAFA (Keluarga Alumni Fakultas Adab) lainnya, alhasil, lebih dari 4 juta rupiah terkumpul dalam waktu tidak lebih dari setengah jam. Acarapun diakhiri dengan ramah tamah bebas sesama alumni dan bersileweranlah cerita-cerita masa lalu, masa-masa indah di fakultas Adab yang tak terlupakan…..


...selengkapnya...

Kuliah Umum Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 10.29 | | 0 komentar »

Tanggal 10 Maret 2010, bertempat di Hall (Gedung Baru) Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang, dilaksanakan Kuliah Umum Pembukaan Perkuliahan Semester Genap Tahun 2009/2010. Kuliah umum kali ini terasa istimewa karena untuk kali pertama Hall (Lantai 2) Gedung baru Fakultas Ilmu Budaya-Adab dipergunakan. Kemudian, Narasumber dalam kuliah umum kali ini juga bukan berasal dari kalangan akademisi, tapi berasal dari politisi. Sdr. Abel Tasman, SS selama ini dikenal sebagai budayawan Sumatera Barat yang sekarang "hijrah" menjadi politisi (Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Propinsi Sumatera Barat) selama lebih kurang 3 jam memberikan materi kuliah umum dan diskusi berjudul : "Stagnan-nya Studi Islam : Pandangan Seorang Budayawan-Politisi". Mahasiswa dan dosen cukup antusias mengikuti kuliah umum ini yang ditandai dengan cukup banyaknya mahasiswa yang berdiri di luar Hall bermuatan 250 orang ini.

Dalam Kuliah Umum yang dimoderatori oleh Muhammad Ilham (Dosen Jurusan SKI) ini, Abel Tasman, SS yang dulu dikenal sebagai aktivis Anti Korupsi Sumatera Barat tersebut memaparkan data-data kuantitatif stagnannya perkembangan studi Islam. Abel mengetengahkan bukti-bukti kuantitatif komparasi penerbitan buku-buku Islam di Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Disamping itu, kehadiran Abel Tasman ini juga diharapakan menambah jaringan-link institusi Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang dengan institusi legislatif. Bagaimana-pun juga, hubungan kemitraan tersebut berpotensi menguntungkan perkembangan institusi Fakultas Adab ke depan, setidaknya demikian kata DR.H. Yufni Faisol, M.Ag (Pembantu Dekan I) mewakili Dekan dalam sambutan Pembukaan kuliah umum tersebut.


...selengkapnya...

HUT FIB-Adab ke-47 Diperingati di Payakumbuh

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 08.15 | , | 0 komentar »


Salah satu rangkaian peringatan ulang tahun ke-47 Fakultas Ilmu budaya-Adab, yang jatuh pada tanggal 20 Januari 2010 yang lalu, adalah Temu Alumni dan Workshop Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam bagi guru-guru SLTA. Acara ini akan diselenggarakan di kota Payakumbuh pada tanggal 6 Maret 2010. Penyelenggaraan Temu alumni yang mengambil tempat di kota asal kelahiran fakultas ini dimaksudkan sebagai "napak tilas" lahirnya gagasan dan perjuangan masyarakat di sini dalam membidani kelahiran fakultas Adab, demikian dikemukakan oleh Ketua Panitia HUT Fakultas Adab ke-47 Drs. H. Rusydi Ramli.

Selanjutnya dikemukakan, bahwa peringatan HUT fakultas Adab pada tahun ini dilaksanakan dalam berbagai kegiatan yang momentum awalnya dimulai tepat pada tanggal 20 Januari yang lalu dan akan berakhir pada pertengahan April mendatang. Diantara rangkaian kegiatan itu adalah Sayembara Penulisan Ilmiah dan Penulisan Puisi dalam tiga bahasa, serta Kaligrafi Islam yang akan diikuti oleh siswa-siswa SLTA se Sumatera Barat, Temu Alumni dan Workshop Pembelajaran Sejarah dan Kebudayaan Islam bagi guru-guru SKI SLTA se-Sumatera Barat, dan akan berujung dengan seminar nasional "Islam di Minangkabau" pada pertangahan April mendatang

Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum dalam kesempatan yang sama mengemukakan bahwa peringatan HUT Fakultas Adab kali ini cukup istimewa, karena disamping akan melibatkan kota kelahiran fakultas Adab, juga hampir semua kegiatan ini murni diselenggarakan oleh para alumni dibawah koordinasi KAFA (Keluarga Alumni Fakultas Adab). Inisiatif para alumni untuk menggelar HUT kali ini memiliki makna tersendiri bagi fakultas, karena itu menjadi bukti masih kuatnya hubungan moral dan kepedulian alumni terhadap almamater sendiri. Hal ini tentu menjadi modal yang ternilai bagi pengembangan FIB-Adab ke depan yang harus kita pertahankan, demikian Irhash mengakhiri.

...selengkapnya...

Rapat Akademik Lengkap dan Sosialisasi Sertifikasi Dosen

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 09.40 | , | 0 komentar »

Rapat Akademik Lengkap (RAL) adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan pada Fakultas Ilmu Budaya-Adab setiap akan memasuki semester baru dan dihadiri oleh seluruh dosen FIB-Adab sendiri. Namun RAL yang dilaksanakan pada awal tahun ini (Rabu 10 Februari 2010) berbeda dari RAL yang lalu. Kali ini RAL FIB-A diawali dengan acara sosialisasi tentang sertifikasi dosen tahap kedua, sekaligus penjelasan tentang mekanisme pencairan dana tunjangan professi dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik. Untuk kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan hingga tengah hari ini dipimpin oleh Pembantu Dekan bidang Akademik Dr. H. Yufni Faisol, dan bertindak sebagai nara sumber Pembantu Rektor bidang Akademik Prof. DR. H. Syafruddin Nurdin dan Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Dr. H. Bukhari M.
Dekan FIB-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum dalam pembukaan acara ini mengemukakan bahwa untuk sertifikasi dosen tahap pertama tahun 2009 sebanyak 29 orang dosen FIB-Adab telah memperoleh sertifikat pendidik, ini berarti l.k. 50% dosen fakultas ini sudah disertifikasi. Bila quota pengajuan portofolio sertifikasi tahun 2010 ini masih sebanyak tahun lalu dan dinyatakan lulus, maka berarti hampir 100% dosen FIB-Adab memiliki sertifikat pendidik. Dekan juga menjelaskan, sesuai dengan SK Dirjen, tunjangan profesi dosen yang telah memiliki sertifikat akan dicairkan pada bulan Februari ini, namun berbagai mekanisme pencairannya masih mengalami kendala dalam banyak hal, karena beragamnya interpretasi terhadap aturan yang belum tersosialisasi dengan baik, terutama menyangkut bahan-bahan yang harus dilangkapi oleh masing-masing dosen sebagai pertanggungjawaban atas pencairan dana tunjangan tersebut. Menurutnya, untuk keperluan itulah, pihak fakultas memerlukan untuk mendatangkan narasumber PR I dan II yang terkait dengan persyaratan akademik dan administratif pengurusan tunjangan tersebut agar proses pencairan dana tunjangan tersebut dapat berjalan lancar.
Sesi kedua dari RAL ini dilaksanakan setelah Zuhur, seperti biasanya RAL ini membicarakan tentang pendistribusian mata kuliah dan penjadwalan, namun kali ini pembahasan soal pendistribusian mata kuliah menjadi ramai, karena keharusan-keharusan baru yang diterapkan dalam penugasan dosen, yaitu kewajiban mengajar 6 sks yang ditetapkan dalam rapat PR I diartikan hanya sebagai kegiatan Tatap Muka tanpa mempertimbangkan 11 item pendidikan pengajaran yang dapat disetarakan dengan kegiatan Tatap Muka sebagai yang selama ini berlaku. Akibat dari aturan baru ini, dosen-dosen "memperebutkan" mata kuliah yang akan diajarkan pada semester berikutnya untuk memenuhi tugasnya sebagai dosen, karena, bila tidak mencukupi, akan berimplikasi terhadap tunjangan yang akan diterima dosen tersebut pada semester mendatang.
Dekan dalam arahannya juga mengemukakan bahwa dengan adanya aturan baru ini, telah memberikan pilihan sulit bagi pihak pimpinan fakultas, karena selama ini penyebaran mata kuliah persemester sering tidak merata, kemungkinan pada semester tertentu dosen memiliki beban mengajar kurang, sedang pada semester lainnya berlebih, akan selalu terjadi. Maka dengan aturan ini demi menjaga pemerataan beban sks dosen, beberapa mata kuliah "terpaksa" ditugaskan kepada dosen yang bukan ahlinya. Hal ini tentu akan berimplikasi terhadap penyajian dan efektifitas perkuliahan.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik Dr. H. Yufni Faisol ini juga mengemuka tentang berbagai permasalahan akademik lainnya yang perlu mendapat perhatian pada semester mendatang. Meskipun pembahasan sekitar masalah akademik ini cukup alot, namun dapat berakhir sesuai yang diharapkan.





...selengkapnya...

Sertijab Kasubag Umum FIB-Adab

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 09.25 | | 0 komentar »

Senin tanggal 1 Februari 2010, bertempat di Aula Fakultas Ilmu Budaya-Adab, berlangsung acara serah terima jabatan Kasubag Umum dari Arfita Yessi, SE (dalam keseharian biasa dipanggil dengan Yessy) kepada Sdr. Afrizal, S.Sos. Sdr. Essy selanjutnya akan menempati posisi baru di Bagian Keuangan Kantor Pusat IAIN Imam BonjolPadang. Sementara, Sdr. Afrizal, S.Sos yang sebelum ini merupakan Kasubag di Bagian Keuangan IAIN juga bukanlah "orang baru" bagi Fakultas Ilmu Budaya, karena beliau sebelum ini pernah juga menjadi karyawan Fakultas Ilmu Budaya-Adab.

Dalam sambutan perpisahannya, Sdr. Yessy tidak dapat menutupi keharuannya. "Selama delapan bulan di Fakultas Adab, saya merasakan suasana kekeluargaan dan iklim kerja yang sangat menyenangkan", demikian kata alumni Fakultas Ekonomi Universitas Eka Sakti ini. Sementara, Kasubag yang baru, Sdr. Afrizal, S.Sos mengatakan bahwa kiprahnya di Fakultas Adab bukanlah yang pertama kali dalam karir kepegawaiannya, karena sebelumnya beliau pernah menjadi karyawan (PUM) Fakultas Adab sebelum tahun 1990.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Adab, Drs. Irhash A. Shamad,M.Hum mengatakan agar pergantian atau mutasi ini menambah semangat baru bagi Fakultas Adab. "Semoga sdr. Yessy mampu berbuat baik dan produktif pada posisinya yang baru dan kami juga mengharapkan kepada sdr. Afrizal agar mampu menumbuhkembangkan kinerja yang lebih baik ke depan dengan dilandasi hubungan kerja yang persuasif dan penuh kekeluargaan", demikian sambutan Dekan.

...selengkapnya...

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 13.42 | 0 komentar »





...selengkapnya...

Silaturrahmi dengan Kabiro AUAK IAIN IB yang Baru

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 09.31 | | 0 komentar »

Pertemuan silaturahmi antara civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang dengan Kabiro AUAK (Administrasi Umum Akademik Kemahasiswaan) IAIN yang baru, Drs. Amrul Wahdi, MM. dilaksanakan di Aula Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang pada hari Rabu/13 Januari 2010. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Adab, Drs. Irhash A. Shamad, M.Hum mengatakan bahwa pertemuan silaturrahmi ini memiliki dua nilai strategis bagi institusi Fakultas Adab, yaitu sebagai bentuk dan wujud silaturrahmi antara alumni dengan almamaternya, namun yang lebih penting dari itu intiya adalah untuk berbagi pengalaman (sharing) kinerja antara Institut dan Fakultas. Bapak Amrul Wahdi adalah alumni Fakultas Adab tahun 1977, yang sebelum dilantik oleh Menteri Agama sebagai Kepala Biro IAIN IB bertugas sebagai auditor pada Inspektorat Jenderal Departemen Agama RI, Sebagai Kepala Biro IAIN Imam Bonjol yang baru, tentunya sangat banyak pengalaman bisa di"sharing"kan dengan civitas akademika, khususnya bagi dosen dan karyawan Fakultas Adab untuk optimalisasi sistem administrasi umum ke depan, demikian hantaran dari Dekan.




...selengkapnya...

Seminar Hasil Penelitian Pengembangan Jurusan

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 11.26 | , , | 0 komentar »

Rabu/6 Januari 2010 kemaren, diselenggarakan Seminar Hasil Penelitian Pengembangan Jurusan se-Fakultas Ilmu Budaya Adab IAIN Imam Bonjol Padang. Seminar Hasil ini merupakan tahap akhir dari rangkaian Penelitian Pengembangan Jurusan se-Fakultas Ilmu Budaya-Adab yang diselenggarakan selama tahun 2009. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Budaya-Adab, setengah hari penuh. Hasil penelitian tersebut dipresentasikan oleh masing-masing Ketua Jurusan/Ketua Tim peneliti. Drs. Wartiman, MA (Jurusan Bahasa dan Sastra Arab), Dra. Sismarni, M.Pd (Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam), Suci Humairah, MA (Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris), Drs.H. Raichul Amar, M.Pd (Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan) serta Drs. Zulkarnaini, MA (Ketua Prodi PAD) dipanelkan secara bersamaan dengan moderator Muhammad Ilham, S.Ag., S.Sos. Seminar Hasil Penelitian ini dihadiri oleh pimpinan Fakultas serta dosen-dosen masing-masing jurusan dan Program Studi.

Dalam sambutannya sebelum kegiatan panel tersebut dilaksanakan, Dekan Fakultas Ilmu Budaya yang diwakilkan oleh Pembantu Dekan I, DR. H. Yufni Faisol, MA mengatakan bahwa kegiatan penelitian pengembangan Jurusan tersebut juga bisa menjadi bahan evaluasi bagi jurusan-jurusan sekaligus memberikan kontribusi bagi penyusunan program jurusan ke depan dengan berbasis riset.




...selengkapnya...

Hari ini Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang menorehkan satu lagi peristiwa prestisius, yaitu Launching jurnal mahasiswa "Tsaqafy" dan penyerahan "Adab Talenta Award" kepada 17 orang mahasiswa yang telah mengukir prestasi dalam berbagai bidang keterampilan.

Launching jurnal Tsaqafy ini merupakan wujud syukur atas kerja keras beberapa orang mahasiswa aktivis sejak bulan Juni 2009 untuk menerbitkan sebuah jurnal ilmiah yang akan mewadahi karya tulis ilmiah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya-Adab, demikian dikemukakan oleh Pembantu Dekan III Dr. Firdaus M.Ag pada pengantar yang disampaikan di awal acara launching.

Dalam rangka launching ini selain dilaksanakan penyerahan "Adab Talenta Award" kepada 17 mahasiswa yang dinilai telah menunjukkan prestasi dalam berbagai bidang keterampilan, antara lain : bidang karya tulis ilmiah, karya tulis sastra, kaligrafi Islam, talawatil Quran, dan bidang penelitian dedikatif Naskah keagamaan klasik, juga diadakan seminar karya tulis yang menampilkan narasumber : Drs. Yulizal Yunus, M.Si (mantan Dekan/Kepala Puslit IAIN Imam Bonjol), Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum (Dekan), dan Muhammad Ilham, S. Ag. S. Sos (Dosen jurusan SKI). Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan tari oleh Sanggar Tari ARTEFACO Mahasiswa FIB-A yang cukup mengesankan.


Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum dalam sambutannya mengemukakan launching jurnal mahasiswa dan penyerahan "Adab Talenta Award" adalah bentuk apresiasi yang diberikan oleh fakultas terhadap mahasiswa dalam rangka menumbuhkansuburkan semangat kreatifitas di kalangan mahasiswa, sekaligus menciptakan nuansa akademis yang akan saling mendukung bagi proses pembelajaran bidang keilmuan budaya perspektif Islam. Hal ini dianggap penting, karena eratnya relevansi antara tradisi akademik dan keterampilan budaya untuk melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi yang siap untuk diterjunkan di dunia kerja dan di masyarakat. Pemberian Award kali ini diberikan kepada satu orang yang dianggap terbaik diantara 17 orang yang berprestasi, yaitu Sdr. Deddi Arsa (mahasiswa Jurusan SKI Angkatan 2006). Deddi Arsa ini dikenal sebagai penulis sastra dan sejarah yang tulisannya tersebar luas di berbagai media massa lokal dan nasional. Sementara, ke-16 orang mahasiswa lainnya (selain Deddi Arsa) yang dianggap berprestasi tersebut adalah Fernando, Dewi Kumala Sutra, Alexander, Riyen Gusti Suparta dan Rara Handayani (bidang Jurnalistik) ; Apria Putra, Malik Akbar Jaber, Muhammad Nashir, Refrizal Edi Putra, Khairil Malik, Rozi Putra, Harizal Putra dan Debi Gusnedi (bidang Studi Naskah) ; Chairullah dan Novera Indrawati (bidang Kaligrafi dan Tilawah). Di akhir acara, Dekan mengharapkan untuk tahun-tahun mendatang, paling tidak, fakultas akan menyediakan 4 orang terbaik dari sejumlah mahasiswa yang dinilai berprestasi, demikian Dekan menjanjikan dan disambut riuhnya tepuk tangan mahasiswa yang hadir pada acara ini.



...selengkapnya...