MagzNetwork


Payakumbuh 06 Maret 2010, Temu Alumni Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang dilaksanakan dalam rangka peringatan 47 Tahun Fakultas Adab berlangsung meriah. Acara ini dibuat dalam tiga sesi, yaitu : upacara pembukaan, temu kangen alumni, dan sejalan dengan itu workshop pembelajaran SKI untuk guru-guru sejarah kebudayaan Islam SLTA Agama se-Sumatera Barat.
Upacara pembukaan dihadiri oleh Rektor IAIN Imam Bonjol, Wali Kota Payakumbuh, Ketua DPRD Kota Payakumbuh dan Kepala Kantor kementrian Agama Kota Payakumbuh, Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya-Adab serta para alumni Fakultas Adab yang datang dari berbagai daerah. Acara ini selain penyampaian sambutan-sambutan juga terselip berbagai harapan sekaitan dengan even ulang tahun ini, sebagaimana disampaikan oleh Dekan Fakultas Fakultas Adab, bahwa alumni Fakultas Adab semua jurusan memiliki kompetensi keilmuan budaya perspektif Islam dan sangat relevan ketika daerah ini mencanangkan gerakan kembali ke nagari dan kembali ke surau untuk mengaktualisasikan “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah” dalam setiap aspek kehidupan masyarakat sumatera Barat. Oleh karena itu, selayaknya pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten kota se sumatera barat membuka peluang seluas-luasnya kepada lulusan fakultas ini untuk berkiprah di pemerintahan. Hal ini ditimpali langsung oleh wali kota Payakumbuh, bahwa kehadiran fakultas ini sangat penting artinya bagi masyarakat dalam rangka menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cendrung mengarah ke kehidupan hedonis, lebih jauh walikota juga berharap agar fakultas ini dapat hadir kembali di kota kelahirannya ini, sekaligus, meminta pimpinan IAIN dan Fakultas untuk membahas kemungkinan itu dengan pihak departemen agama atau pihak-pihak yang terkait lainnya. Upacara pembukaan yang sedikit seremonial dan penuh dengan sambutan-sambutan ini, oleh sementara hadirin, dianggap membosankan, namun, menurut Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum, hal ini diperlukan untuk merajut kembali hubungan dua institusi yaitu IAIN/fakultas Adab dengan pihak pemerintah kota Payakumbuh dimana dulu fakultas ini telah dirintis, selain itu tentunya bagi alumni akan mendapatkan informasi tentang perkembangan akhir almamaternya sendiri, jadi acara kita di sini lebih dari sekedar kangen-kangenan, demikian Dekan
Sejalan dengan acara pembukaan yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota payakumbuh ini, maka di gedung Ma’had Islamy juga dilaksanakan pula “Workshop Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam” untuk guru-guru SKI. Workshop seperti ini sudah lama ditunggu-tunggu, demikian salah seorang peserta workshop mengemukakan dalam penyampaian akhir setelah diskusi kelompok. Selama ini, menurutnya, peningkatan profesionalitas guru SKI hampir-hampir kurang diperhatikan, bahkan mata pelajaran SKI di sekolah-sekolah sering hanya dijadikan mata pelajaran pelengkap, pada hal, banyak sekali sejarah masa lalu yang perlu dipelajari oleh siswa untuk pembentukan nilai bagi generasi muda. Hal yang sama juga dibenarkan oleh Dekan Fakultas Adab dalam sambutannya pada acara penutupan dan penyerahan sertifikat peserta workshop, Dekan menjelaskan bahwa pelajaran sejarah umumnya di sekolah-sekolah selama ini sangat termarjinalkan dan sering dianggap kurang penting, bahkan kebanyakan siswa menganggap sebagai pelajaran yang membosankan. Karena itu, menurut Dekan, guru-guru sangat berperan untuk mengembalikan mata pelajaran sejarah ke proporsi yang seharusnya, guru-guru juga sangat menentukan apakah pelajaran sejarah disenangi atau justru membosankan. Selama ini mata pelajaran sejarah diajarkan secara naratif dan cendrung normative, sehingga jadi monoton. Karena itu perlu perubahan paradigm pembelajaran sejarah kearah analitis, sehingga dapat berfungsi untuk mengambangkan daya nalar siswa. Pelajaran sejarah juga perlu “memiliki konteks kekinian dan tidak melulu masa lalu”. Untuk itu peningkatan profesionalisme guru perlu lebih diintensifkan untuk masa-masa yang akan datang, demikian Dekan mengakhiri.
Sesi Temu Kangen yang dilaksanakan sesudah makan siang bersama ini adalah acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh alumni yang hadir. Acara ini diisi dengan menampilkan beberapa alumni untuk sharing pengalaman dalam bentuk ‘succes story’ masing-masing yang disampaikan dengan santai, tidak formal dan penuh guyon serta diselingi gelak tawa hadirin. Acara ini diakhiri dengan aksi spontan “pengumpulan sumbangan” oleh salah seorang alumni untuk membantu penyelenggaraan temu alumni dan kegiatan KAFA (Keluarga Alumni Fakultas Adab) lainnya, alhasil, lebih dari 4 juta rupiah terkumpul dalam waktu tidak lebih dari setengah jam. Acarapun diakhiri dengan ramah tamah bebas sesama alumni dan bersileweranlah cerita-cerita masa lalu, masa-masa indah di fakultas Adab yang tak terlupakan…..


0 komentar

Posting Komentar