MagzNetwork

Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang menurunkan Tim Penyuluh Pelestarian Naskah Keagamaan Sumatera Barat di Kabupaten 50 Kota pada hari Sabtu dan Minggu 19-20 Desember kemaren. Tim yang dipimpin oleh Ketua Laboratorium Sejarah Kebudayaan Islam Dr. Danil M. Chaniago ini beranggotakan dosen-dosen muda dan mahasiswa pencinta Naskah, antara lain : Drs. Muhapril Musri, M. Ag. (sekretaris Labor Sejarah), Dra. Riza Mutia (dosen), Sudarman, S. Hum, MA. (dosen) , Yulfira Riza, M. Hum (Dosen), Apria Putra (Mahasiswa), dan Ade Suryani (mahasiswa).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang bagaimana melakukan perawatan terhadap naskah-naskah lama keagamaan yang masih tersimpan di masyarakat. Oleh karena itu sasaran penyuluhan ini adalah masyarakat pemilik naskah di daerah-daerah sentra naskah di Sumatera Barat. Untuk tahun ini FIB-Adab memilih Kabupaten 50 Kota sebagai obyek penyuluhan, karena daerah ini dianggap banyak memiliki peninggalan naskah-naskah keagamaan. Menurut Ketua Tim, daerah sasaran penyuluhan
kali ini adalah nagari Tabek Panjang, Koto Baru Simalanggang dan di nagari Taram (terutama Surau Tuo Taram). Tim dalam kegiatan ini, disamping melakukan pencerahan terhadap pemilik naskah tentang pemeliharaan dan perawatan naskah, dan pentingnya naskah sebagai warisan budaya lokal, juga membantu pengklassifikasian naskah-naskah sesuai dengan kontennya masing, serta melakukan pendokumentasian naskah-naskah yang ditemui.

Dari laporan sementara yang disampaikan oleh sekretaris Tim, Drs. Muhapril Musri, M. Ag., pengklassifikasian yang dilakukan oleh tim terdapat bervariasi peninggalan naskah yang ditemukan, yaitu a.l. mushaf al-Quran, kitab Tafsir, kitab Fiqh, Mujarrabaat, Maulud al-Barzanji, kitab ilmu Nahu dan lain-lain sebagainya. Dijelaskan juga bahwa hampir semua kitab-kitab itu dalam keadaan rusak, karena kurang terawat.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab, Drs. Irhash A. Shamad usai menerima Tim mengemukakan bahwa, kegiatan penyuluhan ini adalah merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang telah dirancangkan oleh Fakultas sejak beberapa waktu yang lalu. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai kontribusi nyata FIB-A dalam rangka pelestarian naskah-naskah keagamaan lokal yang menjadi asset kebudayaan Islam yang sangat berharga. Irhash menambahkan bahwa FIB-Adab sebagai fakultas yang membidangi budaya Islam, merasa perlu mengadakan kegiatan penyuluhan ini, karena banyak sekali naskah-naskah lama keagamaan yang tersimpan di masyarakat yang tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya, bahkan akhir-akhir ini ada kecendrungan masyarakat menjual naskah tersebut kepada kolektor luar negeri. Karena itu FIB-Adab untuk beberapa tahun ke depan akan memprogram kegiatan yang sama untuk beberapa daerah yang ada di Sumatera Barat. Sementara itu Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang saat ini sedang mempersiapkan terbentuknya Pusat Dokumentasi Kebudayaan Islam yang insya Allah akan diluncurkan pada tahun 2010 mendatang, demikian Dekan mengakhiri.



...selengkapnya...

FIB-Adab Bentuk 6 Konsorsium dan Luncurkan 6 Jurnal Ilmiah

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 22.03 | , | 0 komentar »

Fakultas Ilmu Budaya-Adab (FIB-A) pada hari ini Kamis 17 Desember 2009 meluncurkan edisi perdana 5 jurnal jurusan dan 1 jurnal mahasiswa, Keenam jurnal tersebut diterbitkan secara bersamaan mulai tahun ini. Peluncuran ini dilaksanakan seiring pembukaan sidang pleno akhir pembentukan 6 Konsorsium disiplin ilmu yang dikembangkan pada fakultas ini.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab (FIB-A) dalam sambutannya pada acara pembukaan sidang pleno tersebut menyatakan rasa syukur dan gembira, karena semua program penguatan keilmuan yang telah dirancangkan untuk tahun 2009, akhirnya dapat dilaksanakan tuntas dengan hasil yang cukup memuaskan. Ini sangat beralasan, karena beberapa waktu berselang pada fakultas ini baru saja berhasil menerbitkan enam jurnal jurusan secara serentak, yaitu jurnal "Diwan" (Jurusan Bahasa dan Sastra Arab), jurnal "Khazanah (Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam), jurnal "Kalamistic" (Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris), jurnal "Akhbar al-Maktabah" (Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan), jurnal "Shaut al-Maktabah (Program Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi), dan jurnal "Tsaqafy" (Lembaga Kemahasiswaa FIB-A). Kecuali jurnal Tsaqafy, semua jurnal itu diterbitkan dalam dua edisi. Semua jurnal tersebut diluncurkan secara resmi oleh Dekan pada hari ini sejalan dengan pembukaan sidang pleno akhir Konsorsium Keilmuan Fakultas Ilmu Budaya-Adab(FIB-A).

Menurut Dekan, FIB-A sejak beberapa waktu yang lalu telah merancangkan 6 Konsorsium Keilmuan Fakultas, yaitu antara lain : Konsorsium Ilmu Bahasa, Konsorsium Ilmu Sastra, Konsorsium Ilmu Sejarah, Konsorsium Kebudayaan Islam, Konsorsium Ilmu Informasi, dan Konsorsium Lintas Keilmuan. Pleno akhir yang merupakan rangkaian akhir dari pertemuan-pertemuan tim perumus masing-masing kelompok konsorsium itu diharapkan akan menghasilkan Company Profile masing-masing Konsorsium yang akan menjadi acuan untuk perancangan program-program tahunan konsorsium untuk masa 5 tahun ke depan.

Dengan diterbitkannya jurnal-jurnal jurusan serta terbentuknya konsorsium-konsorsium keilmuan ini, maka lengkaplah fondasi dasar bagi program penguatan keilmuan dan peningkatan kualitas akademik pada fakultas ini untuk masa selanjutnya. Diharapkan bersinerginya masing-masing konsorsium dengan penerbitan jurnal jurusan akan memberi nilai tambah tersendiri bagi kualitas dan kuantitas produk ilmiah oleh dosen pada disiplin masing-masing. Demikian juga upaya peningkatan penguasaan keilmuan dan peningkatan metodologi pembelajaran serta penyempurnaan kurikulum dan pengembangan sistem instruksional lainnya pada setiap jurusan akan menjadi lebih efektif, demikian Dekan mengakhiri.



...selengkapnya...

Memaknai Pergantian Tahun

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 19.41 | | 0 komentar »

Kutipan Amanat Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab, Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum. Selaku Pembina Upacara pada Upacara Bendera tanggal 17 Desember 2009 di Lapangan Parkir IAIN Imam Bonjol Padang.

Pelaksanaan upacara bendera kali ini, merupakan penutup akhir tahun 2009 menjelang masuknya tahun 2010 Masehi, bertepatan juga, bahwa hari ini adalah hari terakhir tahun 1430 H, di mana saat gurub nanti, kita akan memasuki pergantian tahun Qamariyah 1431 H.

Sebagaimana biasa dalam setiap pergantian tahun kita selalu disarankan untuk melakukan evaluasi atas apa-apa yang telah kita lakukan pada tahun yang berjalan, untuk kemudian mempersiapkan rancangan-rancangan apa yang akan kita laksanakan pada tahun berikutnya. Hal itu tentulah bertujuan, agar kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dari masa kini. Karena itu, moment pergantian tahun ini, seyogianya tidaklah sekedar transisi perpindahan angka tahun, akan tetapi lebih pada pemaknaan kita terhadap peralihan waktu sebagai wujud terciptanya perubahan ke arah yang lebih baik dalam setiap aspek kehidupan kita.

Dalam rangka momentum pergantian tahun ini, marilah sejenak kita melakukan refleksi atas beberapa pengalaman yang telah kita lalui, baik sebagai sebuah bangsa, maupun sebagai umat yang beragama. Beberapa bulan terakhir, masih segar dalam ingatan kita dua peristiwa penting yang cukup menyita perhatian, yaitu bencana alam yang melanda berbagai daerah secara beruntun dan kisruh politik kalangan elit bangsa yang hingga saat ini kelihatan semakin runyam dan semakin sukar dipahami.

Bencana gempa bumi yang melanda negeri ini pada tanggal 30 September yang lalu, begitu juga beberapa musibah bencana alam yang juga terjadi secara bergantian menimpa beberapa wilayah di Indonesia, cukup menyentak kesadaran spiritual kita, betapa tipisnya batas antara kehidupan dan kematian, betapa kekuasaan Tuhan memiliki kekuatan yang tak mampu dicegah oleh kekuatan apapun di dunia ini, termasuk oleh ilmu pengetahuan dan teknologi sekalipun.

Kekisruhan yang terjadi dalam kehidupan politik bangsa kita dewasa ini, telah makin membuka mata kita tentang berbagai persoalan, mulai dari persoalan ekonomi, hukum dan peradilan, hingga ke masalah-masalah yang menyangkut interes politik dan bahkan moralitas aparat penegak hukum. Terbukanya “kotak pandora” berbagai permasalahan bangsa yang selama ini selalu ditutupi, adalah keniscayaan sejarah pada saat semua telah mencapai titik klimaks. Ternyata kekuatan kekuasaan saja, tidak cukup kuat untuk membungkus sesuatu yang memang seharusnya tidak ditutupi. Ada saatnya kekuatan rakyat yang dipimpin menggugat para pemimpinnya untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukan dalam mengurus bangsa ini. Ada saatnya rakyat menuntut hak-hak politik dan hak untuk memperoleh keadilan, pada saat aparat hukum dan elit politik telah mempermainkan hak itu untuk kepentingan diri, kelompok, ataupun untuk kepentingan kekuasaan itu sendiri.

Dalam kesempatan upacara bendera ini, izinkan saya mengajak kita semua untuk memaknai momentum pergantian tahun ini dengan berkaca pada dua peristiwa yang kita sebutkan tadi.

Pertama, dari segi spiritualitas, dengan pengalaman bencana itu, marilah kita meningkatkan kesadaran akan nilai iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, marilah kita aplikasikan kedua nilai itu dalam setiap langkah dan pekerjaan kita. Kita boleh larut dengan urusan dunia, namun tentulah tidak akan menjadikan kita semakin hedonis dan lupa bahwa kekuasaan Allah diatas segala-galanya.

Kedua, dari kekisruhan politik yang terjadi dewasa ini dengan segala bentuk problema yang menyertainya, kita mendapatkan gambaran tentang proporsionalitas hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin dan antara pemegang otoritas dan obyek otoritas itu sendiri. Hendaknya peristiwa itu kita jadikan cermin, bahwa kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin tidaklah bersifat tak tergugat, ia adalah merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Tidak selamanya kepemimpinan itu dapat dibentengi dengan otoritas dan kekuasaan semata, tanpa mempertimbangkan asas keadilan dan kejujuran terhadap yang dipimpin. Pada saat keselarasan hak dan kewajiban antara pemimpin dan yang dipimpin tidak lagi memiliki keseimbangan proporsionalitas, maka itu akan memunculkan disharmoni yang dapat berujung pada krisis ketidak percayaan.

Bila hal itu kita turunkan ke level yang lebih mikro, maka setiap kita, tentunya memiliki wilayah kepemimpinan masing-masing. Agama kita telah mengajarkan bahwa “setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. Karena itu, seyogianyalah kita melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab wilayah kepemimpinan kita masing-masing, dengan menyeimbangkan antara otoritas dengan hak dan kewajiban yang kita pimpin, untuk kemudian berupaya meningkatkan dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, sesuai dengan peran yang kita jalankan masing-masing di masa-masa yang akan datang.
Demikianlah sekedar menjadi bahan renungan kita dalam memaknai pergantian tahun ini. Mudah2an Allah akan memberikan petunjuk bagi kita semua, amin.




...selengkapnya...

"Selamat Jalan".........Ridhatul Akhyar

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 12.19 | | 0 komentar »

Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un, telah berpulang ke rahmatullah salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya-Adab (Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris) Ridhatul Akhyar, pada tanggal 14 Desember 2009 pukul 11.00 WIB. Pimpinan dan segenap civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya - Adab merasakan kesedihan yang begitu mendalam karena "kembalinya" Ridha (demikian almarhum dipanggil sehari-hari oleh kawan-kawannya) kepangkuan Ilahi Rabbi cukup mengagetkan banyak orang. Almarhum meninggal karena ditimpa reruntuhan bangunan di Wisma Al-Kahfi. Satu bangunan bertingkat di samping Wisma tersebut mengalami retak pasca gempa 30 September 2009 yang lalu, kemudian ambruk karena tidak kuat menahan beban, maka bagian dinding bangunan dan menimpa Wisma Al-Kahfi pada saat penghuninya masih tidur. Beberapa orang penghuni Wisma ini terluka, namun Ridha-lah yang paling kritis - terjadi pendarahan dalam tubuhnya dan satu dari kakinya remuk, sementara Ridha sejak kejadian itu (pukul 04.00 WIB dinihari) hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit M. Djamil Padang, setelah beberapa jam tidak sadarkan diri.

Kepada keluarga (Bpk. Yohannis dan Ibu Nurside) kami berharap untuk tabah menghadapi cobaan ini. Yakinlah Bapak Yohannis dan Ibu Nursida, Ridha bagi kawan-kawannya adalah anak baik dan ceria. Bagi kami, dosen dan karyawan, almarhum adalah tipikal mahasiswa baik dan memiliki jiwa kepemimpinan. Selamat jalan sahabat dan anak kami tercinta, Ridhatul Akhyar. Insya Allah, jenazah akan diberangkatkan dari RS. M. jamil Padang untuk dimakamkan di nagari Paninjauan Solok. Setelah dishalatkan di masjid kampus IAIN Imam Bonjol Lubuk Lintah Padang, diadakan upacara "pelepasan" oleh oleh Rektor IAIN IB dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab sebagai penghormatan terakhir atas nama segenap pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa FIB-Adab. Kemudian jenazah diberangkatkan menuju Solok dengan diantar oleh pimpinan Institut, fakultas dan Ketua Jurusan BSI serta rekan-rekan sejawat almarhum. Sekali lagi,.. selamat jalan Ridha. Semoga Allah memberikan tempat terbaik bagi ananda. Amin.



...selengkapnya...

Sebanyak 135 orang mahasiswa semester III Fakultas Ilmu Budaya-Adab (FIB-A) diterjunkan ke masyarakat dalam rangka melaksanakan praktikum keislaman yang berlangsung selama 2 hari penuh, Sabtu dan Minggu (21-22 Nopember 2009). Kegiatan praktikum ini dipusatkan di masjid-masjid masyarakat sekitar kampus IAIN Imam Bonjol Padang .

Sebelum kegiatan ini, mahasiswa praktikan bersama Dosen Pembimbing telah merancang berbagai kegiatan keagamaan yang akan digelar di masjid-masjid tersebut dalam rangka memberdayakan masjid sebagai pusat kegiatan umat. Sebanyak 8 masjid yang dipilih sebagai lokasi praktikum ini masing-masing ditempatkan 17-18 orang praktikan dengan didampingi oleh seorang dosen pembimbing lapangan (DPL). Diantara masjid-masjid tersebut adalah : Masjid Raya Durian Tarung, Masjid Raya Baiturrahman Lubuk Lintah,Masjid Raya Darussalam Balai Baru, Masjid Darul Falah Perumahan Bumi Minang, Masjid Raya Baitul Mukminin Bariang, Masjid Baiturrahmah Kompleks Andalas Makmur. Masjid Raya Kampung Kelawi, dan Masjid AL-Ikhlash Surau Balai.

Penempatan praktikum keislaman di tengah-tengah masyarakat yang kegiatannya di pusatkan di masjid ini ditujukan agar mahasiswa dapat merasakan dan mengamati langsung denyut-denyut kehidupan keagamaan masyarakat, serta menemukan berbagai permasalahan keagamaan yang aktual di masyarakat, demikian dikemukakan oleh Dekan Fakultas Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum. Pengalaman ini menurut Dekan sangat diperlukan dalam rangka mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi intelektual yang berorientasi ke masyarakat. Sesuai dengan tujuan itu, maka praktikum kali ini mengangkat tema : “Kompetensi Intelektualitas untuk Pemberdayaan Umat”, demikian Dekan menjelaskan.

Sementara itu Ketua Pelaksana Dr. Firdaus, M. Ag. (Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan FIB-A) mengemukakan bahwa pelaksanaan praktikum keislaman di masjid-masjid seperti ini adalah pertama kali dilaksanakan, namun dari penilaian sementara yang dilakukan bersama Pembantu Dekan bidang Akademik Dr. H. Yufni Faisol setelah berkeliling meninjau pelaksanaan praktikum ini, ternyata kegiatan ini dapat merangsang antusiasme masyarakat untuk memberdayakan masjid sebagai pusat keagamaan, disamping antusiasme di kalangan mahasiswa yang mengikutinya, karena dengan ini mereka mendapat pengalaman baru bagaimana sesungguhnya masjid dapat diberdayakan sebagai pusat aktifitas keagamaan masyarakat.

Pembantu Dekan bidang Akademik Dr. Yufni Faisol, mengemukakan bahwa kegiatan praktikum ini dirancang sedemikian rupa, dimana mahasiswa diharuskan untuk mengefektifkan kegiatan rutin masjid disamping mengisinya dengan berbagai kegiatan keagamaan lainnya seperti, kultum setiap selesai shalat wajid, wirid remaja, melibatkan diri dalam didikan subuh, TPA dan MDA, diskusi masalah keagamaan aktual dengan remaja masjid, bakti kebersihan lingkungan masjid dan sebagainya.

Penyelenggaraan praktikum keislaman kali ini adalah edisi perdana, karena itu, sebagai dikemukakan oleh Ketua Pelaksana Dr. Firdaus, tentu di sana sini masih terdapat berbagai kelemahan. Untuk itu dalam waktu dekat akan dilakukan evaluasi, yang dengan itu tentu akan dijadikan masukan untuk penyempurnaan pelaksanaan praktikum yang sama tahun depan. Hal yang positif tetap akan dipertahankan dan ditingkatkan, dan segala bentuk kelemahan tentu akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya, demikian Firdaus mengakhiri.


...selengkapnya...

Pembekalan Praktikum Keislaman FIB-A

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 14.28 | , | 0 komentar »

Praktikum keislaman adalah salah satu rangkaian praktikum yang akan melengkapi tujuan kurikuler dalam rangka melengkapi kompetensi afektif dan psikomotorik mahasiswa. Praktikum keislaman ini penting sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh lulusan IAIN sebagai perguruan tinggi Islam yang berorientasi ke masyarakat, demikian disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab Drs. Irhash A. Shamad dalam sambutannya pada acara pembukaan pembekalan Praktikum Keislaman di Aula Fakultas Adab Minggu 15 Nopember 2009.

Selanjutnya dikemukakan, selama proses kuliah di fakultas Ilmu Budaya-Adab ini, mahasiswa akan mendapatkan penambahan bobot kompetensi afektif dan psikomotorik pada aspek pengetahuan kognitif keislaman, pengamatan budaya, keterampilan penunjang, dan kompetensi profesionalitas keilmuan. Kompetensi keislaman merupakan standar kemestian yang harus dimiliki sebagai penciri sarjana muslim, pengamatan budaya menjadi standar kompetensi selaku sarjana Ilmu Budaya-Adab, keterampilan penunjang merupakan standar kompetensi intelektual dalam komunikasi ilmiah di era global, dimana seorang sarjana harus menguasai teknologi informasi (computer/internet) dan bahasa asing, sedangkan kompetensi professionalitas menjadi penciri kesarjanaan dalam suatu bidang keilmuan spesifik sesuai dengan jurusan masing-masing, demikian Dekan menambahkan.

Pembantu Dekan III Dr. Firdaus M.Ag. selaku penanggung jawab pelaksanaan praktikum ini mengemukakan bahwa kegiatan lapangan praktikum keislaman akan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut, dimana sekelompok praktikan ditempatkan di masjid-masjid untuk menggelar berbagai kegiatan keislaman disamping aktif menjadi penyelenggara kegiatan-kegiatan rutin masjid tersebut. Sebelum pelaksanaan praktikum ke lapangan para praktikan diberikan pembekalan untuk menjembatani pengetahuan kognitif yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasinya di tengah-tengah masyarakat.

Dikemukakan juga bahwa praktikum keislaman pada tahun ini diikuti oleh 135 mahasiswa semester III semua jurusan dan akan ditempatkan di delapan masjid yang berada di sekitar kampus IAIN Imam Bonjol. Ditambahkannya, dalam pembekalan ini akan diberikan materi-materi keislaman dan kemasyarakatan serta pendalaman pengetahuan oleh nara sumber yang berkompeten, sehingga diharapkan pada saatnya mahasiswa diterjunkan ke lapangan dapat betul-betul tampil sebagaimana yang diharapkan.



...selengkapnya...

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 14.28 | 0 komentar »

Pembekalan Praktikum Keislaman FIB-A
Praktikum keislaman adalah salah satu rangkaian praktikum yang akan melengkapi tujuan kurikuler dalam rangka melengkapi kompetensi afektif dan psikomotorik mahasiswa. Praktikum keislaman ini penting sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh lulusan IAIN sebagai perguruan tinggi Islam yang berorientasi ke masyarakat, demikian disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab Drs. Irhash A. Shamad dalam sambutannya pada acara pembukaan pembekalan Praktikum Keislaman di Aula Fakultas Adab Minggu 15 Nopember
Selanjutnya dikemukakan, selama proses kuliah di fakultas ini, mahasiswa fakultas Ilmu Budaya Adab akan mendapatkan penambahan bobot kompetensi afektif dan psikomotorik pada aspek pengetahuan kognitif keislaman, pengamatan budaya, keterampilan penunjang, dan kompetensi profesionalitas keilmuan. Kompetensi keislaman merupakan standar kompetensi yang harus dimiliki sebagai penciri sarjana muslim, pengamatan budaya menjadi standar kompetensi selaku sarjana Ilmu Budaya-Adab, keterampilan penunjang merupakan standar kompetensi dalam komunikasi intelektual di era global, dimana seorang sarjana harus menguasai teknologi informasi (computer/internet) dan bahasa asing, sedangkan kompetensi professionalitas menjadi penciri kesarjanaan dalam suatu bidang keilmuan spesifik sesuai dengan jurusan masing-masing.
Pembantu Dekan III Dr. Firdaus M.Ag. selaku penanggung jawab pelaksanaan praktikum ini mengemukakan bahwa kegiatan lapangan praktikum keislaman akan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut, dimana sekelompok praktikan ditempatkan di masjid-masjid untuk menggelar berbagai kegiatan keislaman disamping aktif menjadi penyelenggara kegiatan-kegiatan rutin masjid tersebut. Sebelum pelaksanaan praktikum ke lapangan para praktikan diberikan pembekalan untuk menjembatani pengetahuan kognitif yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasinya di tengah-tengah masyarakat.
Dikemukakan juga bahwa praktikum keislaman pada tahun ini diikuti oleh 135 mahasiswa semester III semua jurusan dan akan ditempatkan di delapan masjid yang berada di sekitar kampus IAIN Imam Bonjol. Ditambahkannya, dalam pembekalan ini akan diberikan materi-materi keislaman dan kemasyarakatan serta pendalaman pengetahuan oleh nara sumber yang berkompeten, sehingga diharapkan pada saatnya mahasiswa diterjunkan ke lapangan dapat betul-betul tampil sebagaimana yang diharapkan.



...selengkapnya...

Gempa 30 September : "Kehidupan Harus Terus Bergulir"

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 14.57 | 0 komentar »

Pasca Gempa 30 September 2009 yang lalu, dampaknya hingga sekarang masih terasa. Infrastruktur yang telah dibangun selama ini, banyak yang berantakan. Tak terkecuali IAIN Imam Bonjol Padang dan khususnya infrastruktur Fakultas Ilmu Budaya - Adab. Pasca "dihoyak" gempa itu, beberapa gedung Fakultas Adab banyak yang tidak layak pakai. Gedung Perkuliahan I maupun II banyak yang retak-retak. Sementara Gedung Dekanat, berada dalam kondisi yang memprihatinkan, terutama lantai II (bangunan pemisah antara ruang dekan dengan ruang sisang senat, ambruk total). Demikian juga dengan ruangan lain di lantai 2 tersebut. Sedangkan lantai I Dekanat, sebagaimana halnya Gedung I dan Gedung II (gedung perkuliahan) ada beberapa yang ditemukan retak-menganga.
Disamping infrastruktur Fakultas Adab yang merasakan dampak "hoyak" gempa tersebut, bangunan rumah para dosen dan karyawan fakultas yang tersebar di beberapa daerah di kota Padang, banyak juga yang rusak, bahkan ada beberapa diantaranya yang harus dibangun ulang. Dan yang paling menyedihkan adalah meninggalnya salah seorang anak dari Dosen Fakultas Adab (anak dari Bapak Drs.H. Syamsir Roust, MA). Anak Bapak Syamsir Roust yang dalam kesehariannya ini biasa dipanggil "Buya" tersebut meninggal di tempat kerjanya (ADIRA Finance Sawahan)ditimpa reruntuhan gempa, mayatnya ditemukan 2 hari setelah gempa terjadi.
Secara psikologis, civitas akademika Fakultas Adab (baik dosen, karyawan maupun mahasiswa) banyak yang terpukul. Bahkan ada beberapa dosen maupun mahasiswa yang masih takut untuk kuliah di lantai II gedung perkuliahan maupun di gedung Dekanat. Ruangan Dekan yang ambruk, sekarang dipindahkan ke ruangan Jurusan BSI. Jadi tidaklah mengherankan apabila datang ke Fakultas Adab (dan juga Fakultas-Fakultas lainnya), ada beberapa tenda yang didirikan. Untuk Fakultas Adab, ada dua buah tenda yang menopang proses belajar mengajar. Sulit memang ....... tapi kehidupan harus terus bergulir. Perkuliahan harus tetap jalan. Optimisme harus tetap dihidupkan.

...selengkapnya...

Jurnal Jurusan-Jurusan Fakultas Ilmu Budaya-Adab

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 17.00 | | 0 komentar »

“Biarlah fenomena alam berjalan menurut takdirnya, sebagai manusia kita juga harus menjaga takdir peradaban ummat manusia”, demikian kata penyair Muhammad Iqbal dalam Javid Namah-nya. Walaupun Kota Padang masih “menangis” karena efek Gempa 30 September yang lalu, walaupun bangunan Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang “begitu letih-lunglai” dihantam gempa tersebut dan butuh waktu untuk membenahi diri, tapi menjaga dan menciptakan iklim intelektual-akademik tetap menjadi sebuah keharusan. Menangislah sang penyair romantik, Gibran Kahlil Gibran dalam dalam salah satu puisinya ..... "jangan kau tangisi hilangnya harum mawar di taman, tapi tangisilah mengapa kita kehilangan tradisi menanam bunga di taman". Salah seorang filosog besar dari Mazhab Frankfurt (Frankfurt Cyrcle),
Theodore F. Adorno, suatu waktu pernah mengatakan bahwa keprihatinan terbesar dunia intelektual bukan terletak pada berkurangnya hasil capaian-capaian terbaru ilmu pengetahuan. Keprihatinan dunia intelektual justru terletak pada kurangnya tradisi tulis. Verba Vallent Scripta Mannent -- tradisi oral-verbal cepat hilang, sementara itu tradisi tulis akan abadi. Semangat dan substansi yang boleh kita ambil dari apa yang dikatakan oleh penyair dari "Paris van Arab" serta apa yang dikemukakan oleh salah seorang peletak dasar Teori Kritisisme diatas adalah bahwa tradisi tulis menjadi sesuatu yang memegang peranan kunci dalam menjaga "ruh" tradisi intelektual. Matinya budaya tulis, akan memiliki konsekuensi pada matinya tradisi intelektual.
Tradisi tulis menempati posisi kunci sebagai penyelamat dan penghidup peradaban manusia. Tidakkah kita ingin dan memiliki keinginan untuk menjadi bahagian dari penyelamat peradaban manusia. Dalam konteks inilah, maka Jurusan-Jurusan di Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang menerbitkan 5 (lima) buah Jurnal Jurusan, masing-masing Jurnal DIWAN (Jurusan Bahasa dan Sastra Arab), KHAZANAH (Sejarah dan Kebudayaan Islam), KALAMISTIC (Bahasa dan Sastra Inggris), SHOUT AL-MAKTABAH (Diploma PAD) dan IKHBAR AL-MAKTABAH (Jurusan IIP). Kelahiran Jurnal ini, disamping menjaga tradisi menanam mawar di taman, menjaga tradisi tulis juga ingin menjadi penyelamat peradaban.


...selengkapnya...

Dari Halal bi Halal Syawal 1430 H. Fakultas Ilmu Budaya - Adab

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 14.21 | 0 komentar »

"Tak tahu kapan tradisi ini dimulai, namun selagi tradisi ini baik maka harus terus ditumbuhkembangkan, kita tak mau mengkaji sejarah tradisi ini bermula di Fakultas Adab, "demikian yang selalu dikatakan oleh Pembantu Dekan I, Bpk. DR.H. Yufni Faisol, M.Ag. dalam setiap memberikan sambutan pada acara Halal bi Halal internal Fakultas Ilmu Budaya - Adab. Biasanya acara Halal bi Halal suatu institusi pada umumnya hanya sekali saja, maka Halal bi Halal Fakultas Ilmu Budaya Adab lebih dari satu kali - bisa 7 hingga 10 kali. Biasanya acara Halal bi Halal ini dilangsungkan di rumah dosen-dosen Fakultas - secara bergiliran - dan pada jam-jam ba'da Zuhur ................ biasa, sambil makan siang. Dan, tentunya tidak mengganggu kegiatan Proses Belajar Mengajar.

Tradisi yang baik lagi "asyik dan unik" ini, di IAIN Imam Bonjol Padang, mungkin Fakultas Ilmu Budaya-Adab lah satu-satunya yang mentradisikan tradisi ini dari tahun ke tahun. Untuk Syawal tahun 1430 H./2009 M. ini, kegiatan Halal bi Halal ini di awali pada tanggal 24 September 2009 di rumah Kabag Tata Usaha Fakultas yang baru (Drs. M. Djamil), seterusnya di rumah Bapak Dekan pada tanggal 28 September 2009, dan pad hari berikutnya di rumah Pembantu Dekan II - Drs. Firdaus, M.Ag., kemudian tanggal 30 September 2009 di rumah Bpk. Drs. H. Raichul Amar, M.Pd (Ketua Jurusan IIP). Pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2009, direncanakan di rumah Bpk. Drs.H. Syafrinal dan DR.H. Saifullah SA., MA.

...selengkapnya...

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 21.15 | | 0 komentar »





...selengkapnya...

Inougurasi Wisudawan/ti Fak. Ilmu Budaya-Adab

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 09.07 | 0 komentar »

Hari Selasa, tanggal 18 Agustus 2009 kemaren, Fakultas Ilmu Budaya-Adab melakukan inougurasi wisudawan-wisudawati Periode II Tahun Akademik 2008/2009. Setelah prosesi pelantikan wisudawan/wisudawati oleh Rektor IAIN di Aula IAIN Imam Bonjol Padang berlangsung, maka wisudawan/wisudawati Fakultas Ilmu Budaya-Adab pada pukul 14.00 WIB "dilepas" secara resmi oleh pimpinan Fakultas dalam bentuk acara Inougurasi yang bertajuk : "Membangun Jejaring antar Civitas Akademika" di Aula Fakultas Ilmu Budaya-Adab. Wisuda Angkatan II Tahun Akademik 2008/2009 ini, wisudawan Fakultas Ilmu Budaya-Adab berjumlah 71 orang (5 orang dari Jur. Bahasa dan Sastra Arab, 6 orang dari Jur. Sejarah dan Kebudayaan Islam, 18 orang dari Jur. Bahasa dan Sastra Inggris, 22 orang dari Program Diploma III Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi serta 20 orang dari Program S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi).

Dalam sambutannya mewakili Dekan, Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Budaya-Adab, Bpk. DR.H. Yufni Faisol, MA mengatakan bahwa wisuda kali ini memiliki arti dan makna tersendiri bagi Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang. Pertama, Fakultas Ilmu Budaya-Adab bisa mempertahankan capaian wisuda periode I terdahulu yaitu wisudawan terbaik tingkat IAIN berasal dari Fakultas Ilmu Budaya-Adab. Wisuda IAIN Imam Bonjol Padang periode II, wisudawan terbaik berasal dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (Sdr. Isra Hayati, SS dengan IPK : 392). Makna tersendiri yang kedua adalah wisuda kali ini merupakan wisuda pertama bagi Jurusan/Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (Gelar : SIP). Sedangkan yang ketiga, Fakultas Ilmu Budaya-Adab menciptakan tradisi baru, "melahirkan sarjana Tuna Netra", yaitu Sdr. Suherman, S.Hum dari Jur. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Ketika prosesi wisuda berlangsung di Aula IAIN, pelantikan Sdr. Suherman, S.Hum menyedot perhatian pengunjung dan mendapat apresiasi dari Ketua Alumni IAIN (Bpk. Drs. Irdinansyah Tarmizi, MM/Anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat) dengan menjanjikan beasiswa S2 sampai tamat kepada Sdr. Suherman, S.Hum. Selamat ............ !







...selengkapnya...

Selamat Datang Mahasiswa Baru

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 12.37 | 0 komentar »

Untuk Tahun Akademik 2009/2010, Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang telah menerima 274 orang mahasiswa baru yang terdiri dari 38 orang untuk Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, 88 orang Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, 65 orang Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam serta 83 orang untuk Program Diploma Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Rabu, 12 Agustus 2009 kemaren, seluruh mahasiswa baru IAIN Imam Bonjol Padang, termasuk mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang mengikuti Orientasi Perkenalan Kampus (OPAK) hingga tanggal 16 Agustus 2009.
Kehadiran 274 orang mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang ini memberikan kebahagiaan bagi civitas akademika karena Fakultas Ilmu-Budaya Adab tetap diminati. Selamat bergabung ................ !



...selengkapnya...

Fakultas Adab Melahirkan Sarjana Tuna Netra

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 16.35 | 0 komentar »

Tanggal 31 Juli 2009 yang lalu, Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang menorehkan sejarah baru, melahirkan sarjana Tuna Netra. Suherman, mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, berhasil mempertahankan Skripsi-nya yang berjudul "Tinjauan Historis Institusi Panti Asuhan Tuna Netra di Kota Padang" di depan Tim Penguji dengan Nilai Kelulusan "A". Sebagai institusi pendidikan Islam, Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang sangat menyadari bahwa pendidikan merupakan hak setiap insan manusia, dengan tentunya berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku. Karena itulah, Suherman, mahasiswa asal Pesisir Selatan ini, diberikan hak oleh Fakultas Adab sebagaimana yang diberikan kepada yang lain. Beberapa kemudahan-kemudahan akademik diberikan kepada mahasiswa yang dikenal memiliki "ingatan kuat" ini, tanpa menyalahi peraturan akademik yang berlaku di IAIN Imam Bonjol Padang.

Ketika ujian munaqasyah selesai, dan ketika Sdr. Muhammad Ilham (Dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam) bertanya kepada Suherman, "Apa yang akan dilakukannya setelah wisuda nanti", dengan nada penuh optimis, Suherman menjawab, "Pak, setelah ini saya akan mengambil pendidikan profesi keguruan, setelah itu, saya akan mengabdi di Sekolah Tuna Netra, habitat dan institusi yang sangat berjasa pada saya". SELAMAT saudara Suherman, ada mampu memberikan sebuah Inspirasi.

...selengkapnya...

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 19.55 | | 3 komentar »





...selengkapnya...

Workshop Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 01.19 | 1 komentar »


Mensikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan efektifitas proses pembelajaran, maka Fakultas Adab menyelenggarakan "Workshop Desain Pembelajaran Berbasis Multimedia" dari tanggal 22 - 24 Juni 2009. Workshop yang diikuti oleh 30 dosen Fakultas Adab secara resmi dibuka oleh Rektor IAIN Imam Bonjol (diwakili oleh Pembantu Rektor I, Prof.DR.H. Syafruddin Nurdin, M.Pd). Sebagai Narasumber dalam Workshop yang dilaksanakan di Aula Fakultas Adab ini adalah Prof.DR.H. Syafruddin Nurdin, M.Pd tentang "Manajemen Pembelajaran dan Kurikulum di IAIN Imam Bonjol Padang". Materi selanjutnya adalah mengenai "Desain Pembelajaran Aplikasi Multimedia" oleh Prof.DR. Suparno (Guru Besar FIP-UNP Padang), "Media Pembelajaran dengan Aplikasi Multimedia" oleh DR. Darmansyah, ST., M.Pd (dosen sekaligus praktisi multimedia dari UNP Padang) dan materi terakhir mengenai "Evaluasi Pengajaran Berbasis Multimedia" oleh DR. Ramalis, M.Pd (dosen sekaligus praktisi multimedia dari UNP Padang). Materi-materi yang bersifat teoritis-visual ini, diselingi oleh praktek. Suasana Workshop yang terkesan santai tapi serius ini, sangat dinikmati oleh dosen-dosen Fakultas Adab.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab Drs. Irhash A. Shamad, dalam sambutannya pada acara pembukaan workshop ini, mengemukakan bahwa perkembangan teknologi informasi dewasa ini telah hampir merambah semua lapangan kehidupan dengan berbagai tawaran kemudahan, efektifitas, dan efisiensi, yang -dalam banyak hal- telah mengimplikasikan kemajuan peradaban manusia secara umum. Sementara percepatan laju perkembangan digitalisasi dan teknologi informasi berlangsung begitu cepat dan sukar untuk dihambat, namun, -suka atau tidak suka- kita akan terperangkap dalam arus perkembangan dan perubahan itu. Dalam hal ini, yang lebih diperlukan adalah kemampuan dan kemauan kita untuk menyesuaikan diri dengan percepatan perkembangannya, agar kita tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri.
Menurutnya, sektor pendidikan adalah sektor yang sangat relevan ketika tentang berbicara teknologi informasi, karena pendidikan merupakan proses transformasi dan transmisi informasi dalam bentuk ilmu pengetahuan . Dengan teknologi digital memungkinkan kemasan informasi menjadi semakin hemat ruang dan semakin irit waktu, semakin mudah disimpan, namun dapat lebih cepat diakses, serta -dalam beberapa hal- dapat lebih menyenangkan. Teknologi digital telah memicu pesatnya perkembangan teknologi multimedia yang dapat diaplikasikan ke berbagai bidang professi, terutama pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Alasan inilah, menurut Dekan, yang mendorong kenapa fakultas Ilmu Budaya-Adab merasa perlu menyelenggarakan workshop “Desain Pembelajaran berbasis Multimedia” pada tahun ini, workshop mana adalah lanjutan dari workshop “ Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran” yang dilaksanakan pada tahun lalu.

Lebih jauh dikemukakan, bahwa sejak akhir tahun yang lalu, fakultas telah membuka akses point (hotspot) yang memberikan kemudahan bagi setiap warga fakultas untuk melakukan akses internet di kampus ini, demikian juga pelayanan akses internet untuk rumah-rumah dosen. Ini ditujukan agar semua warga fakultas Adab semakin mudah mendapatkan akses informasi , yang dengan itu, pada gilirannya, juga akan semakin mudah pula untuk beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum.
Website fakultas Ilmu Budaya-Adab beserta link kelembagaannya yang telah diluncurkan sejak awal tahun ini, alhamdulillah hingga saat, berkembang dengan baik. Demikian juga link-link personal dosen dengan disiplin keilmuan masing-masing, telah makin bertambah jumlahnya. Karya ilmiah dosen juga telah terpublikasi secara luas dan dapat diakses oleh siapa saja melalui link LPPBI. Ini tentu merupakan indikasi kemajuan yang dapat diraih oleh fakultas Adab dalam lapangan teknologi informasi yang patut dibanggakan. Irhash mengemukakan dengan workshop Desain pembelajaran berbasis Multimedia ini, dosen-dosen akan dibekali dengan keterampilan merancang desain pembelajaran yang berbasis multimedia, dan dengan itu, diharapkan nantinya juga akan lebih dapat dikembangkan lagi kepada metode pembelajaran berbasis web, sehingga proses belajar-mengajar yang dijalankan di fakultas ini dapat betul-betul berbasis teknologi informasi, sebagaimana telah dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi ternama lainnya. Untuk itu semua, diharapkan dengan workshop yang diselenggarakan ini akan lebih meningkatkan lagi kualitas pembelajaran di fakultas ini untuk masa-masa yang akan datang, sehingga, tujuan fakultas untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif dalam disiplin masing-masing, akan dapat diwujudkan.




...selengkapnya...

Serambi Pos

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 10.54 | | 0 komentar »

...selengkapnya...

Kutipan dari Amanat yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab selaku Pembina Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-101 di lapangan Parkir Kampus IAIN Imam Bonjol, Lubuk Lintah Padang, tanggal 20 Mei 2009
Pada peringatan hari kebangkitan nasional kali ini, kita telah memasuki tahun pertama awal abad kedua sejak pertama kali gagasan kebangkitan nasional dijadikan komitmen kebangsaan. Terlepas dari perbedaan pendapat tentang kapan persisnya hari kebangkitan itu harusnya diperingati, yang jelas kita tetap meyakini bahwa nilai-nilai kebangkitan nasional itu selalu relevan untuk menjiwai perjalanan sejarah bangsa ini, dalam rangka memapankan eksistensi dan kemandiriannya sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang mampu berdiri di kaki sendiri, bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain serta terbebas dari penguasaan dan campur tangan bangsa asing.

Masa seratus tahun adalah masa yang cukup untuk pendewasaan sebuah bangsa, masa dimana rangkaian perjuangan bangsa telah terjalin dengan berbagai suka duka pengalaman sejarah masanya masing-masing. Akan tetapi masa seratus tahun, sekaligus juga sering dijadikan sebagai penanda perubahan besar sejarah, masa yang juga cukup untuk melahirkan berbagai perubahan paradigma dan tantangan-tantangan baru.

Bila seratus tahun yang lalu kita dihadapkan dengan tantangan penguasaan fisik, maka awal abad ini paradigma tantangan itu beralih ke penguasaan kultural. Akselerasi kemajuan teknologi informasi yang terjadi semenjak peralihan millenium ini, telah menawarkan berbagai kemudahan dalam hampir semua aspek kehidupan, namun sekaligus juga, telah membawa tantangan-tantangan baru bagi nilai-nilai kemandirian dan jati diri bangsa. Arus informasi dari berbagai penjuru dunia mengalir deras tanpa hambatan, meresap dan mengintervensi area budaya kita, yang dengan itu, kita semakin mudah terjerat dalam pusaran peradaban dunia yang arahnya semakin tidak menentu.

Peringatan kebangkitan nasional kita yang memasuki usia dimana perubahan paradigma itu sedang berlangsung, menuntut semua elemen bangsa ini harus memperkuat komitmen kebangsaan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kesadaran sebagai sebuah bangsa yang mandiri yang pernah digagaskan sejak 100 tahun yang lalu, seyogianya pada hari ini telah memperoleh kematangan seiring dengan perjalanan sejarah bangsa ini. 50 tahun pertama, bangsa ini mampu untuk terbebas dari penindasan asing, 50 tahun kedua kita mencoba untuk berdiri di atas kaki sendiri dengan segala pengalaman yang menyertainya, kita memasuki 50 tahun ketiga atau awal abad kedua sebagai starting point dimana kita seyogianya harus sudah memiliki paradigma yang jelas tentang arti kemandirian sebagai sebuah bangsa, kita harus betul-betul siap dan dewasa untuk menghadapi tantangan perubahan dunia yang berlangsung cepat itu dengan keteguhan komitmen, semangat kemandirian dan kebersatuan dalam rangka mengantisipasi segala bentuk penguasaan asing, untuk kemudian dapat menentukan masa depan kita sendiri.

Kemandirian sebuah bangsa berarti kepercayaan diri sendiri untuk menentukan pilihan-pilihan kehidupan berbangsa, kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu berdasarkan pilihan itu, serta menerima segala konsekuensi dari apa yang dilakukan itu. Dengan kemandirian, bangsa ini tidak akan mudah terombang ambing, bangsa ini tidak mudah dikendalikan, tidak mudah diprovokasi dan dininabobokkan, bangsa yang akan selalu memiliki wilayah otoritasi yang kuat, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya, maupun jati diri bangsa yang berakar dari keperibadian bangsa sendiri.

Adalah sangat kebetulan, di tahun pertama abad kedua kebangkitan nasional ini, kita sedang melaksanakan amanat konstitusi UUD 1945, yaitu pemilihan anggota dewan perwakilan rakyat, dan segera setelah itu akan dilaksanakan pula pemilihan presiden dan wakil presiden. Momentum suksesi kepemimpinan nasional yang dilaksanakan seiring langkah pertama abad kedua kebangkitan nasional ini menjadi strategis, ketika kita dapat merumuskan ulang komitmen kita sebagai bangsa yang mandiri, dan dapat menentukan masa depan kita sendiri, tanpa diintervensi oleh pihak asing. Melalui mekanisme suksesi kepemimpinan nasional ini, kita akan menentukan masa depan bangsa untuk setidaknya lima tahun ke depan. Oleh karena itu, adalah menjadi kewajiban kita untuk mensukseskan kedua pemilihan ini dengan menggunakan hak pilih kita masing-masing. Kita secara bersama akan melakukan pilihan hidup kebangsaan dengan menentukan sosok kepemimpinan bangsa yang akan mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan mandiri. Semoga rahmat Allah akan selalu menyertai kita semua, amin.


© Irhash A. Shamad 200509

...selengkapnya...

Serah Terima Jabatan Kasubag Umum Fakultas Ilmu Budaya-Adab

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 15.11 | | 0 komentar »

Padang (20 Mei 2009). Hari Senin, 17 Mei 2009 yang lalu, bertempat di Ruang Sidang Fakultas dilakukan acara serah terima jabatan Kasubag Umum Fakultas Adab dari Aryanaldi, SE dengan Arfita Yessie, SE. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Adab - Drs. Irhash A. Shamad, M.Hum - mengatakan bahwa acara ini merupakan refleksi-normatif dari pepatah Minangkabau "datang nampak muko, pai nampak punggung". Selanjutnya, Aryanaldi, SE yang selama ini dikenal supel, cekatan dan familiar ini dipromosikan menjadi Kabag Keuangan IAIN Imam Bonjol Padang. "Walaupun ada rasa berat melepaskan Saudara Aryanaldi dari Fakultas Adab ini, namun kita juga merasa bergembira bahwa Saudara Aryanaldi justru dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi di tingkat Institut", dan dengan dipromosikannya saudara Aryanaldi menjadi Kabag Keuangan, maka sudah tiga orang Kabag Keuangan Institut yang "didatangkan"dari Fakultas Adab, yaitu berturut-turut Drs. Zukarnaini, Muryanif Nurdin, dan Aryanaldi SE. Mudah-mudahan dengan itu, akan berimplikasi positif terhadap fakultas Adab sendiri, demikian Dekan mengharapkan.

Sementara itu, penggantinya Saudari Arfita Yessie, SE yang akan menggantikan posisi jabatan yang ditinggalkan oleh Aryanaldi, SE, merupakan sosok yang tidak asing bagi keluarga besar Fakultas Adab, karena selama ini beliau berkiprah di Bagian Keuangan Institut dan kapasitas serta kapabilitas beliau tidak diragukan lagi. Di akhir acara serah terima, di sela-sela percakapan lepas di ruangan Bagian Umum, saudara Aryanaldi memberikan kesan-personal kepada Saudari Arfita Yessie, "Kebersamaan yang kuat, itu yang selama ini saya rasakan selama dua tahun di Fakultas Adab ini", demikian kata laki-laki yang kesehariannya di panggil dengan "Al" ini. Ya, disinilah kekuatan Fakultas Adab selama ini. Selamat berjuang dan bekerja saudara kami Aryalnaldi di tempat dan posisi anda yang baru, mudah-mudahan silaturrahmi diantara kita tetap terjalin. Selamat datang Saudara kami Arfita Yessie, Selamat datang di kampus yang kecil tapi indah" ini.

...selengkapnya...

Pelantikan Pengurus Senat Mahasiswa Periode 2009/2010

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 14.35 | | 0 komentar »

Padang, (6 Mei 2009). Bertempat di Aula Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang, tanggal 6 Mei 2009 yang lalu, Dekan Fakultas Adab melantik Kepengurusan baru Senat Mahasiswa Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang Periode 2009/2010. Senat Mahasiswa Periode 2009/2010 ini dipimpin oleh Saudara Al-Amin (mahasiswa jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Angkatan 2006) menggantikan kepengurusan Senat Mahasiswa 2008/2009 yang dipimpin Nuriyadi (mahasiswajurusan Bahasa dan Sastra Inggris Angkatan 2005).

Dalam sambutannya, Dekan mengharapkan agar kepengurusan baru Senat Mahasiswa ini dapat lebih meningkatkan aktifitas dan kreatifitas kemahasiswaan di Fakultas Adab, serta dapat mendorong terciptanya sinergitas antara kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dengan kegiatan akademik keilmuan di fakultas ini dalam rangka menciptakan iklim kampus yang kondusif sebagai wadah pelahiran intelectual-leader masa depan. Hadir dalam pelantikan ini antara lain Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan (DR. Firdaus, M.Ag) dan Ketua Prodi Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (Drs. Zulkarnaini, M.Ag).


...selengkapnya...

Padang (6 April 2009). Hari ini, Dekan Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang, Drs. Irhash A. Shamad, M.Hum, atas nama Rektor IAIN Imam Bonjol Padang melantik Ketua dan Sekretaris jurusan di lingkungan fakultas Adab, masing-masing Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI), Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) serta ketua dan sekretaris Labor Bahasa dan Labor Multimedia. Diantara pejabat yang dilantik itu masing-masing Ketua dan Sekretaris Jurusan BSA : DR.H. Ahmad Shafwan Nawawi, M.Ag – Drs. Wartiman, MA, Jurusan SKI : Dra. Sismarni, M.Pd – Muhammad Ilham, S.Ag., S.Sos, Jurusan BSI : Suci Humairah, MA – sedangkan sekretaris jurusan BSI sudah dilantik beberapa waktu yang lalu yaitu : Haryudi Nizar, M.Pd. Ketua-ketua Labor yang dilantik yaitu : Ketua dan Sekretaris Labor Bahasa : Drs. Ahmad Busyrowi, MA – Nofel Nofiandri, SS), dan Labor Multimedia : H. Rifki A. Ananda, M.Ag – Arwendria, S.Sos., M.Si.

Dekan Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dalam sambutannya mengatakan bahwa mulai tahun ini, kegiatan-kegiatan pengembangan akademik lebih banyak terkonsentrasi di jurusan-jurusan, sehingga menuntut kita untuk bekerja lebih keras lagi. Penerbitan jurnal di setiap jurusan, penelitian Research and Development jurusan, penyempurnaan kurikulum, serta diskusi-diskusi ilmiah dosen dan beberapa kegiatan-kegiatan lainnya, menuntut jurusan untuk selalu “fight”, memiliki komitmen yang kuat serta kerjasama yang kompak. Lebih lanjut, Dekan mengatakan bahwa awal tahun 2009 ini, semua aktifitas Fakultas sudah dipublikasikan secara luas di dunia maya dengan harapan akan lebih membuka mata masyarakat tentang fakultas ini sekaligus publikasi keilmuan secara luas. Halaman-halaman web fakultas Adab beserta kelembagaannya secara umum sudah tersedia secara rutin, dan untuk beberapa sudah terisi dengan content-content yang relevan dengan keilmuan yang dikembangkan. Diharapkan beberapa waktu mendatang, semua dosen mau dan mampu untuk meluaskan publikasi karya-karya keilmuannya di jaringan ini.

Menutup sambutannya, Dekan mengharapkan bahwa dengan pergantian kepemimpinan jurusan dan laboratorium yang dilaksanakan pada hari ini, diharapkan akan lebih berarti bila dimaknai sebagai wujud kebersaman, bukan dalam arti bahwa yang digantikan dan yang menggantikan adalah dua pihak disilangkan dalam posisi terbalik, namun pada prinsipnya sama-sama berada dalam lingkaran tanggung jawab bersama untuk sebuah komitmen bagi kemajuan fakultas pada masa-masa yang akan datang.
...selengkapnya...

Praktikum Multimedia

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 14.32 | , | 0 komentar »

Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Berbagai cara telah ditempuh guna meningkatkan mutu pendidikan dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sejak beberapa tahun belakangan ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan mutu pendidikan akan selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi multimedia telah memberikan potensi yang cukup besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, untuk menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga memberikan peluang bagi dosen untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi mahasiswa, dengan multi media diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menerima dan menerapkan ilmu yang telah diterima secara cepat dan efisien.
Sumber ilmu tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata-mata tetapi cakupannya lebih luas dari itu. Melihat betapa pentingnya pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan, Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang menjadikan materi Multimedia sebagai mata kuliah Praktikum untuk mahasiswa Semester II seluruh Jurusan. Untuk Tahun Akademik 2009/2010 ini, Praktikum Multi Media pada Fakultas Adab telah dimulai sejak pertengahan Maret 2009 yang lalu.


...selengkapnya...

Kuliah Umum dengan Prof (Emeritus) C.W. (Bill) Watson

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 13.17 | | 1 komentar »

Padang, (3 April 2009). Fakultas Adab mendapat kunjungan Prof. C.W. Watson, Emeritus Professor of Social Anthropology and Multi-cultural Studies, Head of Department and Convenor of the BA in Social Anthropology pada Kent University, United Kingdom. Professor yang biasa dipanggil "Bill" ini, berkesempatan memberikan kuliah umum tentang :"Analisis Autobiografi untuk penulisan Sastra dan Sejarah". Dengan suguhan kuliah yang sangat menarik, energik bahkan terkesan Talk Show, paparan Prof. Bill sungguh mendapat sambutan luar biasa dari kalangan dosen dan mahasiswa. Kuliah umum dimulai pukul 10.00 WIB hingga azan Zuhur ini, dihadiri sekitar 100 orang mahasiswa dan dosen (bahkan banyak yang berdiri di luar aula).
Dengan dipandu oleh Muhammad Ilham (dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam), paparan Professor yang menghabiskan waktu produktifnya untuk meneliti "komunitas Kerinci" bahkan beristrikan orang Kerinci ini, Professor Bill memberikan sesuatu yang "baru" dan "fresh" tentang pendekatan autobiografi dalam penelitian sejarah dan sastra. Dengan mengambil beberapa kasus autobiografi dalam penulisan sejarah dan sastra Islam Nusantara, Professor Bill ingin menekankan bahwa unsur subjektifitasdalam penulisan autobiografi justru menjadi sesuatu yang diharuskan sehingga autobiografi tersebut menjadi menarik. Pertanyaan yang justru timbul adalah bisakah autobiografi yang subjektif itu jadi data dalam penelitian ? Bill mengatakan, "justru dalam autobiografi tersebut akan terefleksi kejujuran seorang "Aku" dalam menulis riwayat hidupnya. Anthropolgy dan Self and Nation ini memperkenalkan dirinya lebih lanjut, say most of my research relates to Indonesia, Malaysia. I have lived in both countries for several years and speak the language of the countries fluently. Among the subjects in which I have an especial interest are: multiculturalism, the practice and politics of Islam in South-East Asia, perceptions of gender, local village politics and textual criticism. I also have a long-standing interest in the relationship between anthropology and literature and have written extensively on Malay and Indonesian novels.
...selengkapnya...

PadangKini.com, (3 April 2009). Dibukanya program S1 Jurusan Informasi Perpustakaan (IIP) di Fakultas Adab, IAIN Imam Bonjol Padang kian melebarkan sayapnya di dunia akademis untuk meningkatkan intelektualitas di kalangan Perguruan Tinggi (PT). Jurusan IP merupakan program S1 satu-satunya di Sumatera Barat yang dibuka pada 3 Agustust 2007 dan mulai aktif kuliah April 2008. Hingga kini sudah hampir satu tahun berjalan proses belajar-mengajarnya di IAIN IB. Jurusan baru ini tereasisasikan berkat kerjasama antara Dekan Fakultas Adab saat itu, Drs. Yulizal Yunus dengan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Drs. Seganda Prayitno, M.M, dan Pembantu Rektor Bidang Kerjasama Universitas Padjajaran, Bandung (UNPAD) Prof. Dr. Usman Hardi.

Angkatan pertama jurusan baru ini 88 orang dari alumni Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (PAD) D III IAIN Imam Bonjol. Angkatan kedua 49 orang, dari IAIN 28 orang dan UNP 21 orang dengan jalur masuk melalui transfer D III Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (PAD) IAIN IB dan transfer D III Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (PAD) UNP. Berbeda dari sebelumnya, proses perkuliahan menggunakan sistem cawu (4 bulan), silabus mata kuliah pun disamakan dengan UI, UIN, dan UNPAD. Jurusan IP ini belum menerima mahasiswa baru melalui jalur test atau PMDK karena izin Dirjen Depag dan Dikti masih dalam proses. "Insya Allah dalam penerimaan mahasiswa baru tahun depan akan terwujud," kata Irhas A Shamad, Dekan Fakultas Adab kepada PadangKini.com.

Fakultas Adab menberikan warna baru kepada akademis IAIN IB dengan memberikan fasilitas untuk melancarkan dan mendukung proses pembelajaran dan tenaga pengajar yang benar-benar ahli dan priofesional di bidangnya masing-masing. Dengan tenaga pengajar dari IAIN IB sendiri sebanyak 9 orang dan 11 orang dari UNPAD Fakultas menyediakan labor komputer yang langsung terhubung dengan akses internet secara online. Jurusan IIP ini akan melahirkan para pustakawan profesional. "Saat ini sudah 7 orang mahasiswa yang mendaftar seminar proposal dan insya Allah Agustus mendatang akan menjadi wisudawan perdana," tutur Sekretaris Jurusan PAD Drs. Gusnar Zain, M.Ag.

...selengkapnya...

Sastrawan Nasional Dalam Kuliah Umum Fakultas Adab

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 12.12 | | 0 komentar »

Padang, 11 Maret 1009. Memasuki Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009, Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang mengadakan Kuliah Umum. Sastrawan Nasional yang juga Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang, DR. Haris Efendi Thahar membentangkan tentang "Islam dan Sastra Modern di Indonesia". Kuliah Umum yang diselenggarakan pada tanggal 11 Maret 2009 ini dihadiri sekitar 75 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan karyawan.

Dalam sambutannya, Drs. Irhash A. Shamad, M.Hum (Dekan Fakultas Adab) mengatakan bahwa topik tentang Islam dan Sastra di Indonesia ini dijadikan sebagai pilihan topik Kuliah Umum kali ini, pada prinsipnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan epistemologis mengenai : "Apakah karya sastra yang sangat imajinatif tersebut bisa dijadikan sebagai sumber atau data sejarah?". Kuliah umum yang dipandu oleh Muhammad Ilham (Dosen Sejarah dan Kebudayan Islam) ini berjalan dengan baik, diskusi cukup hangat dan terkesan sangat santai namun akademik. Di akhir diskusi, DR. Haris Effendi Thahar yang banyak memenangi Award Bidang Sastra baik skala nasional maupun internasional ini menekankan bahwa Karya Sastra, walaupun imajinatif, bisa dijadikan sebagai sumber sejarah -- minimal untuk melihat zeitgeist suatu event-history.



...selengkapnya...

Fakultas Adab Kembali Lahirkan Sarjana

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 11.45 | | 1 komentar »

Padang, 28 Februari 2009. Fakultas Adab kembali mewisuda 19 (sembilan belas) orang sarjana dari jurusan BSA (Bahasa dan Sastra Arab), jurusan SKI (Sejarah dan Kebudayaan Islam), BSI (Bahsa dan Sastra Inggris) dan Diploma III PAD. Jumlah Wisudawan/ti Angkatan Pertama Tahun Akademik 2009/2010 ini tidak begitu banyak karena sudah menjadi kelaziman, biasanya wisuda angkatan pertama dalam setiap tahun akademik, kuantitas wisudawan/ti tidak sebanyak wisudawan/ti angkatan kedua yang biasanya berjumlah sekitar 100 orang.

Walaupun Fakultas Adab termasuk Fakultas yang sedikit melahirkan sarjana pada wisuda angkatan pertama tahun akademik 2009/2010 ini (disamping Fakultas Ushuluddin dan Dakwah), namun Fakultas Adab merasa bangga karena wisudawan terbaik dari yang terbaik tingkat IAIN Imam Bonjol Padang berasal dari Fakultas Adab(Nelly Indrayani dari Jurusan Sejarah dan Kebudayan Islam : Foto samping kanan). Dalam sambutan waktu Inaugurasi Wisudawan/ti Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang, Dekan Fakultas Adab, Drs. Irhash A. Shamad, M.Hum. tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. "Sudah lama Fakultas Adab tidak melahirkan wisudawan/ti terbaik tingkat IAIN Imam Bonjol Padang, maka dalam wisuda kali ini, walau jumlah wisudawan/ti kita sedikit, kita telah mampu memperlihatkan bahwa wisudawan/ti Fakultas Adab sangat berkualitas", cetus Dekan yang juga dikenal sebagai kaligrafer nasional ini.


...selengkapnya...

Kesempatan yang disediakan untuk menyampaikan visi, misi dan program fakultas Adab empat tahun ke depan ini merupakan keharusan aturan yang berlaku. Kesempatan ini akan saya gunakan untuk menyampaikan beberapa pokok pikiran yang lebih pada tendensi usul perbaikan dan penguatan fakultas yang sangat mungkin dan harus diterapkan pada priode mendatang dengan mempertimbangkan apa yang sudah dicapai selama ini serta tuntutan laju perkembangan pendidikan tinggi yang akan datang. Karena itu poin-poin misi yang akan dikemukakan ini berpijak pada kelemahan dan kekuatan yang dimiliki serta faktor-faktor kondisional yang sudah dicapai pada kepemimpinan yang lalu serta pertimbangan analitis terhadap kondisi-kondisi obyektif masa kini dan masa yang akan datang.

Adalah tidak diragukan, bahwa tercapainya sasaran ideal suatu lembaga pendidikan selalu ditandai oleh sejauhmana lulusan yang dihasilkan oleh lembaga tersebut mampu memerankan keilmuan dan keahliannya secara prima di kalangan pengguna dan di tengah-tengah masyarakat pada umumnya. Mencermati laju per-kembangan dunia pendidikan dewasa ini serta tingginya tingkat intensitas persaingan di antara perguruan-perguruan tinggi yang ada, menuntut program-program yang efektif dan cerdas untuk mengiringi arus perkembangan itu. Menurut hemat kami, fakultas Adab, untuk –setidaknya-- empat tahun ke depan, perlu mengupayakan pengukuhan keberadaannya sebagai salah satu fakultas yang sejajar dengan fakultas yang memiliki bidang keilmuan yang sama pada perguruan tinggi lainnya, terutama pada tawaran kualitas keilmuan lulusan yang dihasilkan, karena bagian ini dianggap sangat esensial bagi sebuah lembaga keilmuan.

Visi dan Misi Pengembangan :

Sehubungan dengan apa yang telah dikemukakan itu, dan dalam rangka memenuhi prasyarat pemilihan dekan priode ini, maka seandainya saya dipercaya untuk memimpin fakultas ini pada priode mendatang, saya mempunyai visi untuk menjadikan fakultas ini sebagai lembaga keilmuan yang memiliki otoritas dengan keunggulan kompetitif, baik dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, maupun sebagai lembaga yang akan menjadi referensi dalam pengembangan budaya Islam di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, suatu capaian yang lebih diprioritaskan adalah bagaimana fakultas ini lebih dapat dikembangkan sejajar dengan laju perkembangan dunia pendidikan pada umumnya. Beberapa misi yang lebih diprioritaskan adalah :

Pertama : Otoritasi Keilmuan dan Penguatan mutu akademik untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan unggul secara kualitatif

Sasaran penguatan bidang akademik adalah agar fakultas Adab berke-mampuan dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan keunggulan kualitatif dalam bidang keilmuan bahasa, sastra, sejarah dan informasi yang setara akademik dengan lulusan fakultas serumpun lainnya, memiliki akidah yang mantap, berakhlak mulia, kritis, kreatif dan inovatif serta memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan budaya dan perkembangan keilmuan secara umum.

Untuk sasaran dimaksud perlu dikembangkan secara intensif dan berke-lanjutan proses pembelajaran maksimal dengan antara lain meningkatkan kualitas tenaga pengajar, menerapkan mekanisme pengelolaan akademik berbasis evaluasi diri, serta menciptakan suasana PBM yang efektif dan kondusif. Ketiga aspek ini merupakan sistem yang komplementer untuk tercapainya sasaran ideal suatu sistem pendidikan.

Peningkatan kualitas tenaga pengajar merupakan upaya yang harus secara terus menerus dilakukan untuk mengikuti perkembangan keilmuan serta difirensiasi masalah-masalah kemasyarakatan dan kebudayaan. Dalam kaitan ini perlu pembe-nahan berbagai aspek yang terkait dengan itu, mulai dari mengefektifkan kon-sorsium keilmuan fakultas (konsorsium bahasa, sastra, sejarah, dan informasi), mengusahakan agar pengadaan tenaga pengajar betul-betul proporsional sesuai kebutuhan bidang-bidang studi yang ada, meningkatkan secara terus menerus substansi bidang keahlian tenaga pengajar, mengarahkan tenaga pengajar yang akan menegikuti pendidikan lanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan bidang-bidang studi yang ada serta peningkatan penguasaan metode pembelajaran dan pengembangan sistem instruksional. Efektifitas peningkatan dalam bidang ini disam-ping untuk tujuan otoritasi keilmuan, sekaligus akan sangat mempengaruhi kualitas peserta didik. Disamping itu, peningkatan kemampuan dosen dalam melahirkan produk karya ilmiah dalam bidang keahlian masing-masing tenaga pengajar, tentunya juga akan menjadi perhatian tersendiri, karena, apa yang disebutkan terakhir ini adalah menjadi bagian dari kemestian dunia akademis, baik dalam rangka pengabdian, maupun peningkatan professionalitas tenaga pengajar itu sendiri.

Hal yang tak kurang pentingnya untuk diberikan prioritas ialah menciptakan mekanisme pengelolaan administrasi akademik yang berbasis evaluasi diri. Meka-nisme ini ditentukan antara lain oleh: berfungsinya dengan baik semua komponen yang terdapat di dalam sistem pengelolaan dengan pembagian kerja yang jelas dan berimbang. Basis evaluasi diri dalam sistem pengelolaan administrasi dimaksudkan untuk menerapkan sistem pencatatan, pelaporan, dan monitoring yang diorien-tasikan dalam rangka pengukuran dan evaluasi penyelenggaraan akademik secara terus menerus. Hal ini akan memberikan manfaat ganda untuk peningkatan kualitas akademik sendiri serta pemenuhan tuntutan administrasi pendidikan tinggi untuk perolehan akreditasi dan kemampuan kompetitif jurusan dalam memperoleh hibah peningkatan mutu.

Bagian lain yang dianggap menentukan bagi terwujudnya sasaran ideal pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas ialah suasana PBM yang kondusif bagi pencapaian tujuan intruksional, seperti kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, ruang belajar yang bersih dan nyaman, serta iklim akademik yang dinamis dan obyektif. Karena itu, adalah menjadi keharusan tersendiri pada program penguatan yang dikemukakan terdahulu.

Ketiga program penguatan yang disebutkan akan sangat menentukan bagi pencitraan fakultas Adab di dunia akademik pada umumnya. Oleh karena itu, penguatan bidang ini akan diikuti dengan display data yang valid dan akurat baik secara digital maupun secara manual yang dikelola oleh sebuah tim yang berkompeten dan terampil untuk tujuan itu.

Kedua : Penguatan kelembagaan fakultas sebagai sarana pengembangan wawasan keilmuan, kreatifitas dan kepemimpinan mahasiswa

Adalah sangat disadari bahwa berjalannya mekanisme akademik di tingkat fakultas sangat ditentukan oleh lembaga-lembaga penunjang yang ada. Oleh karena itu kelembagaan fakultas, seperti jurusan-jurusan dengan kelembagaan pendukung-nya, perpustakaan, serta kelembagaan struktural dan non struktural lainnya perlu lebih disinergikan secara lebih intensif.

Lembaga jurusan sebagai penyelenggara akademik sub bidang keilmuan fakul-tas perlu mendapat perhatian serius dalam program penguatan ini, karena jurusan merupakan ujung dari semua mekanisme penyelenggaraan akademik fakultas. Efektifitas kegiatan akademik di tingkat jurusan merupakan indikator bagi kualitas lulusan, lebih dari itu, bahkan akan menjadi penentu apakah lembaga ini memiliki otoritas keilmuan di bidangnya atau tidak, terutama di mata instansi-instansi peng-guna serta masyarakat pada umumnya.

Oleh karena itu, dari kondisi jurusan-jurusan yang ada saat ini, perlu diprio-ritaskan beberapa program legalisasi kelembagaan yaitu : mengupayakan perolehan akreditasi bagi jurusan BSA dan SKI, menuntaskan perizinan untuk jurusan BSI, serta upaya peningkatan status D-3 PAD menjadi S-1. Kecuali masalah akreditasi jurusan yang diprogramkan secara konsisten dan berkelanjutan, legalisasi kelem-bagaan yang disebutkan menjadi prioritas jangka pendek untuk landasan bagi upaya penguatan spesifikasi keahlian lulusan S-1 serta pemberdayaan terus menerus program diploma yang ada untuk mengikuti perkembangan bidang-bidang pro-fessional di dunia kerja. Hal lain yang dianggap krusial dan mendesak ialah me-ngembalikan nafas program D-2 Seni Islam dan Kaligrafi yang sudah hampir kehilangan nafas sejak beberapa waktu terakhir.

Lembaga kemahasiswaan adalah bagian yang integral dalam mekanisme pe-nyelenggaraan akademik fakultas. Lebih dari itu, lembaga-lembaga kemahasiswaan seyogianya juga lebih difungsikan sebagai wahana pengembangan wawasan akade-mik, kemasyarakatan dan kebudayaan. Oleh karena itu, misi penguatan ini, juga diarahkan pada pemberdayaan lembaga kemahasiswaan sebagai wadah pembinaan dan kaderisasi kepemimpinan masa depan yang berwawasan iman, intelektualitas dan memiliki kepekaan terhadap berbagai perubahan sosial budaya masyarakat. Aspek pengembangan seperti ini, hemat kami adalah merupakan keharusan yang tak mungkin untuk ditunda-tunda lagi.

Skala prioritas pada peningkatan kualitas lulusan bukan berarti capaian kuantitas tidak kita perlukan. Fakultas ini perlu mahasiswa yang banyak, karena de-ngan demikian akan memuluskan jalannya program peningkatan dalam setiap as-peknya. Namun, dengan prioritas pada capaian kualitatif, sebenarnya, secara tidak langsung akan menggiring ke arah capaian kuantitatif yang diinginkan. Logika seder-hana ini adalah menjadi bagian dari wacana pengembangan pendidikan tinggi ke depan.

Pendekatan yang diperlukan oleh lembaga pendidikan tinggi dalam mengembangkan strategi pencapaian target kuantitas itu, tentulah tidak sama dengan pen-dekatan yang digunakan oleh lembaga-lembaga profit lainnya. Pendekatan mana tidak cukup hanya dengan kemampuan menggunakan retorika propagandis yang terkadang spekulatif, tapi lebih terletak pada kemampuan perguruan tinggi tersebut dalam menyelenggarakan PBM secara lebih maksimal, sehingga dapat menghasil-kan lulusan yang unggul secara akademik, memiliki kompetensi serta eksis dalam masyarakat pengguna. Dengan kata lain, semakin tinggi kualitas lulusan dan sema-kin ia mampu memainkan peran keilmuannya dalam masyarakat pengguna, maka akan semakin besar pula peluang fakultas ini untuk meraih jumlah calon mahasiswa yang banyak.

Ketiga : Peningkatan kerjasama keilmuan dan kemitraan untuk sosialisasi dan perluasan alternatif lapangan kerja lulusan

Selama ini lulusan fakultas Adab kurang memperoleh tempat yang baik dalam bursa penerimaan calon tenaga kerja, terutama di instansi-instansi pemerintahan. Ini terlihat dari kecilnya porsi yang tersedia bagi lulusan fakultas ini, bahkan kadang-kadang tidak ada sama sekali. Menurut hemat kami, hal ini bukanlah disebabkan karena tidak atau kurang tersedianya lapangan kerja keahlian yang dibidangi oleh fakultas ini pada instansi- instansi tersebut, namun, di samping karena rendahnya tingkat kompetensi lulusan yang dihasilkan, juga disebabkan oleh kompetensi lulusan yang kurang tersosialisasi dengan baik ke masyarakat pengguna.

Oleh karena itu, selain peningkatan kualitas akademik, fakultas Adab perlu mengembangkan program-program kerja sama dengan instansi-instansi lain yang relevan dengan visi fakultas dan kompetensi lulusan dalam rangka meluaskan jang-kauan sosialisasi fakultas serta perluasan alternatif lapangan kerja lulusan. Di sam-ping itu, tentunya kerjasama keilmuan dengan perguruan tinggi lain dalam rangka peningkatan kualitas akademik fakultas yang memang sudah menjadi kemestian untuk selalu ditingkatkan terus menerus, serta kerjasama kemitraan dalam rangka pengembangan dan pelestarian budaya Islam dengan instansi dan lembaga-lem-baga yang relevan dengan bidang keilmuan yang ada pada fakultas ini.

Keempat : Penguatan peran pengembangan dan pelestarian budaya Islam dalam rangka pengabdian pada masyarakat dan sosialisasi

Untuk lebih mendukung keberadaan fakultas Adab dengan otoritas keilmuan yang dibidanginya serta untuk memantapkan langkah kearah kerjasama kemitraan sebagaimana dikemukakan terdahulu, perlu diprioritaskan pula untuk mewujudkan lembaga pengkajian, penelitian, pelestarian dan pengembangan budaya dan kesenian Islam yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi kalangan ilmuan, budayawan, seniman Islam serta masyarakat pada umumnya. Melalui lembaga ini akan digalang potensi-potensi yang ada untuk mengaplikasikan keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dipunyai untuk meningkatkan kontribusi fakultas terhadap pelestarian dan pengembangan budaya masyarakat di daerah ini dan sekaligus untuk tujuan sosialisasi fakultas.

Untuk pencapaian target misi serta sasaran dari semua program yang dikemu-kakan, akan dilakukan secara terpadu, komprehensif menurut mekanisme yang semestinya dengan melibatkan semua potensi dari elemen-elemen yang ada di fakultas tanpa melihat perbedaan-perbedaan di luar kepentingan fakultas. Lebih dari itu perlu ditekankan bahwa faktor-faktor lainnya seperti pendekatan yang persuasif, terbuka, bertanggungjawab, serta mengutamakan prinsip-prinsip musyawarah dan kebersamaan dalam setiap langkah pelaksanaannya akan selalu lebih dikedepankan.
Demikianlah penyampaian visi,misi dan program ini, mudah-mudahan Allah akan menunjuki kita semua, Amin.

Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum.
Disampaikan dalam sidang Senat Fakultas Adab pada tanggal 23 Oktober 2007

...selengkapnya...

Jurusan BSA dan SKI Terakreditasi untuk Tahun 2007-2013

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 13.51 | | 1 komentar »


Padang, 2 Januari 2009. Mahasiswa jurusan Bahasa dan sastra Arab (BSA) dan jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang mulai awal tahun ini boleh merasa lega, karena sejak Desember yang lalu, kedua jurusan ini telah dinyatakan TERAKREDITASI oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Menurut Dekan Fakultas Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum. pengolahan bahan akreditasi jurusan BSA dan SKI yang dimulai dengan pengisian eva prodi, penyediaan data dan perumusan Evaluasi Diri, pengisian borang akreditasi beserta kelengkapan lampiran-lampiran yang diperlukan, telah secara intensif dilakukan oleh PSIF bersama kedua jurusan sejak bulan Maret 2008. Semua kelengkapan persyaratan akreditasi kedua jurusan ini, dapat dituntaskan pada akhir juni 2008 dan dikirim ke BAN-PT tanggal 26 Juni 2008 dengan menugaskan Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum untuk mengantar langsung ke BAN PT di Jakarta.

Sedangkan pelaksanaan visitasi (field assessment) untuk jurusan SKI dilaksanakan pada tanggal 12-13 September 2008 oleh 2 orang Assesor dari BAN-PT, yaitu : Prof. Dr. Ali Mufrodi (UIN Surabaya) dan Prof. Dr. H. Amany Lubis (UIN Jakarta), disusul kemudian visitasi jurusan Bahasa dan Sastra Arab dilaksanakan pada tanggal 17-18 Oktober 2008 oleh assessor : Prof. Dr. Aziz Fakhrurrozy dari UIN Jakarta dan Dr. Ainin dari UIN Malang.

Berdasarkan Surat Keputusan Badan akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 026/BAN-PT/Ak-XI/S1/X/2008 tanggal 24 Oktober 2008, maka jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) dinyatakan telah TERAKREDITASI : B dengan nilai 351 yang berlaku hingga 24 Oktober 2013. Beberapa waktu setelah itu disusul pula dengan Surat Keputusan Badan akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 029/BAN-PT/Ak-XI/S1/XI/2008 tanggal 13 Nopember 2008, yang menyatakan bahwa jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) TERAKREDITASI B dengan nilai 319 dan berlaku hingga 13 Nopember 2013.

Menurut dekan, dengan keluarnya SK BAN-PT untuk jurusan BSA dan SKI pada akhir tahun 2008, maka fakultas Ilmu Budaya Adab menjadi yang pertama menyelesaikan akreditasi jurusan di lingkungan IAIN Imam Bonjol, dan sekaligus merupakan kabar baik yang dapat melegakan semua civitas akademika fakultas, terutama bagi mahasiswa kedua jurusan. Sementara jurusan-jurusan lainnya segera akan menyusul, karena saat ini sedang dalam proses izin. Diharapkan pada tahun 2009 ini masalah pengurusan legalisasi semua jurusan dapat diselesaikan.(a1)
...selengkapnya...

Dari Forum Sastra dan Budaya V, Yogyakarta 2008

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 19.20 | | 0 komentar »

Forum Sastra dan Budaya V Fakultas Sastra dan Budaya Perguruan Tinggi se-Indonesia dilaksanakan di Yogyakarta dengan mengambil tempat di Wisma MM-UGM tanggal 28-29 Nopember 2008. Forum kali ini diikuti oleh 59 orang delegasi dengan 30 Fakultas Sastra dan Fakultas Ilmu Budaya yang terdiri dari Dekan-Dekan dan Pembantu Dekan masing-masing fakultas. Dari Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang dihadiri langsung oleh Dekan, Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum. Tema yang diangkatkan dalam forum kali ini adalah ”Membangun Fakultas Sastra dan Budaya Berkelas Internasional” dengan keynote speaker : Prof. Bambang Soedibyo, Ph. D (Menteri Pendidikan Nasional).

Mengemuka dalam forum ini antara lain bahwa menjadi perguruan tinggi yang berkelas internasional bukanlah didasarkan pada pernyataan diri, akan tetapi pengakuan yang diberikan oleh pihak eksternal berdasarkan keunggulan (prominent graduates), research performance (out put/strategic capacity building), internationalization (publikasi akademik, konferensi, pertukaran kunjungan, pertukaran dosen, mahasiswa internasional, keterlibatan sebagai editor jurnal internasional, memimpin jejaring kerja yang berskala internasional), world reputation (world ranking dan international acknowledgement).

Sedangkan lembaga yang saat ini berperan dalam memberikan world ranking (ranking internasional) bagi perguruan-perguruan tinggi dunia antara lain :
a. THES (Time Higher Education Supplement) berdasarkan penilaian atas : peer review (40 %), employer review (10 %), student/teacher review (20 %), citation index (20 %), international teachers (5 %), dan international student (5 %).
b. Shanghai Jiaotong Academic Ranking of world university. Lembaga ini melakukan penilaian berdasarkan : alumni as Novel laureates (10 %), faculty as Novel laureates (20 %), highly-cited researchers (20 %), article in nature and science (20 %), article in SCI (20 %), dan size (10 %).
c. Webometrics Ranking of World University yang menilai berasarkan : web size (20 %), rich files (15 %), scholar (google) (15 %), dan visibility (link) (50 %).

Kriteria world class sama sekali tidak ditentukan oleh bahasa pengantar yang digunakan, sebagaimana yang diduga selama ini, akan tetapi oleh terpenuhinya standar penyelenggaraan akademik yang diukur berdasarkan standar terdahulu atau kemampuan perguruan tinggi untuk termasuk 500 besar di ranking internasional melalui THES, Jiaotong, atau Webometric. Untuk merekrut mahasiswa asing, PT dapat membuka BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) yang harus diikuti selama 6 bulan sebelum diterima sebagai mahasiswa.

Fakultas Ilmu Budaya/Fakultas Sastra seyogianya mengembangkan diri menjadi world class sejauh ada upaya untuk memenuhi berbagai kriteria yang disebutkan serta mengubah paradigma pembelajaran yang mengikuti perkembangan teknologi informasi yang tanpa meninggalkan akar-akar budaya, karena justru basis budaya lokal akan lebih menjadi uniqueness dan prominent graduate bagi fakultas ilmu budaya/sastra sendiri.

Perkembangan teknologi adalah masalah budaya, bahkan kerusakan lingkungan juga adalah masalah budaya, karena itu untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dilepaskan dari kajian-kajian budaya. Untuk itu fakultas ilmu budaya/fakultas sastra harus dapat menangkap peluang pengembangan akademik yang berorientasi kepada perkembangan modern itu.
Fakultas Ilmu Budaya/ Fakultas Sastra harus dapat menunjukkan keunggulan kualitatif maupun kuantitatif output penelitian budaya untuk mengokohkan peran keilmuan budaya dalam pembangunan bangsa. Kementerian Ristek sejak tahun beberapa tahun belakangan telah mulai memberi perhatian pada penelitian bidang budaya dengan membentuk Deputi Bidang Budaya. Sejak waktu itu Kementrian Ristek mengalokasikan dana bagi penelitian bidang budaya yang meliputi antara lain meliputi :
a. Kajian aspek social dan kemasyarakatan dalam berbagai kebijakan public yang terpaut dengan bidang pangan, energi, transportasi, informasi dan komunikasi, pertahanan dan keamanan, serta kesehatan dan obat-obatan.
b. Memberkuat dimensi social dan kemanusiaan dari keenam bidang fokus itu, dan
c. Mempercepat difusi dan pemanfaatan iptek pada keenam bidang focus pembangunan iptek dengan memperhatikan keterkaitan antar bidang tersebut.
Untuk merebut peluang alokasi penelitian bidang budaya di kementrian Ristek inilah yang antara lain menjadi alasan pergantian nama beberapa fakultas sastra menjadi fakultas ilmu budaya.

Untuk pelaksanaan Forum Sastra dan Budaya VI pada tahun 2010 yang akan datang disepakati sebagai penyelenggara adalah Fakultas Sastra, Universitas Andalas Padang. Selain itu Forum juga menyepakati untuk menerbitkan jurnal internasional bidang sastra dan budaya yang diselenggarakan bersama dan didukung oleh 30 fakultas Sastra dan Budaya yang hadir pada forum V Yogyakarta ini. Nama jurnal dicadangkan : ”Humanities” dan akan lounching pada Forum Sastra dan Budaya VI Padang 2010 yang akan datang.
...selengkapnya...