MagzNetwork

Padang 29 Maret, 58 orang lulusan Fakultas Ilmu Budaya-Adab hari ini dikukuhkan oleh Rektor IAIN Imam Bonjol Padang sebagai sarjana dalam acara wisuda di gedung serbaguna PT Semen Padang bersama 470 orang wisudawan IAIN Imam Bonjol lainnya. Usai acara wisuda dilanjutkan dengan inougurasi wisudawan dan wisudawati FIB-Adab bertempat di Aula gedung D FIB-Adab kampus Lubuk Lintah Padang. Inougurasi wisudawan yang sudah menjadi tradisi ini ditujukan untuk silaturahmi antara civitas akademika fakultas dengan wisudawan bersama orang tua masing-masing.

Kesempatan inougurasi ini, Dekan FIB-A memberikan penghargaan terhadap wisudawan/ti terbaik fakultas, yaitu antara lain : Mela Yunanda dari jurusan Bahasa dan sastra Arab, Siti Zahara dari jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Mukminin dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Amirudin dari Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan serta Riki Wahyudi dari Program Studi Diploma III PAD. Pemberian penghargaan terhadap wisudawan terbaik fakultas ini adalah bentuk apresiasi fakultas terhadap lulusannya yang berprestasi unggul di setiap jurusan yang ada, demikian dikemukakan oleh Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan Dr. Firdaus, M. Ag. Dikemukakan juga bahwa pada wisuda kali ini, alhamdulillah FIB-Adab berhasil sekali lagi menelorkan lulusan terbaik tingkat Institut dengan nilai tertinggi yaitu : Mela Yunanda (jur. BSA) dengan IP 3.85 prediket yudisium Cumlaude, demikian ditambahkan oleh Drs. Firdaus M. Ag. Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum FIB-Adab.

Dekan FIB-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum dalam sambutan inuogurasinya mengemukakan bahwa Fakultas Ilmu Budaya-Adab sebagai fakultas dengan visi keilmuan budaya perspektif Islam melahirkan lulusan yang diharapkan berperan dalam masyarakat terutama dalam rangka mengantisipasi perubahan-perubahan budaya global yang telah merambah ke dalam aspek kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan mana, disadari atau tidak, ternyata telah banyak mempengaruhi tatanan ideasional masyarakat serta nilai-nilai keagamaan yang dianut. Selain itu, Dekan juga mengemukakan bahwa lulusan FIB-Adab dari jurusan apapun, setelah kembali ke masyarakat, akan memiliki identitas yang sama di mata masyarakat, yaitu sarjana IAIN sebagai perguruan tinggi agama Islam. Oleh karena itu kepada semua sarjana FIB-Adab diharapkan menunjukkan dan menjaga identitas sebagai intelektual muslim dengan segala tuntutan yang menyertainya di tengah-tengah masyarakat.

Dalam kesempatan inougurasi yang dimeriahkan dengan penampilan tari persembahan oleh sanggar tari Artefaco (Sanggar Tari FIB-Adab IAIN Imam Bonjol Padang) ini, semua lulusan secara resmi diserahkan kepada Keluarga Alumni Fakultas Adab (KAFA) yang diterima oleh Ketua KAFA, Dr. H. Ahmad Shafwan Nawawi, M. Ag.


...selengkapnya...

Ceramah Sastra " Proses Kreatif Kepengarangan "

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 21.25 | | 0 komentar »


Padang, 24 Maret 2010. Bertempat di Aula (baru) Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang dilaksanakan Ceramah Sastra oleh Prof. Dr. Haris Effendi Thahar, cerpenis kondang asal Sumatera Barat, Guru Besar Sastra Universitas Negeri Padang. Penyelenggaraan Ceramah Sastra ini mengangkatkan topik "Proses Kreatif Kepengarangan". Topik ini adalah sangat relevan dengan bidang keilmuan yang didalami pada Fakultas Ilmu Budaya Adab, karena, disamping kompetensi dalam melahirkan karya tulis merupakan bagian esensial dunia perguruan tinggi, juga pelahiran karya sastra adalah ekspressi dari keperihatinan terhadap realitas sosial pada zamannya. Pada bagian lain, karya sastra juga terbukti mememiliki kekuatan dalam perubahan sosial sebagaimana terlihat pada sejarah masalalu bangsa ini. Demikian disampaikan oleh Dekan FIB-Adab Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum dalam sambutannya pada acara pembukaan kegiatan ini. Selanjutnya Dekan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Padang dengan telah dipilihnya FIB-Adab sebagai penyelenggara kegiatan ini dengan harapan kiranya kegiatan seperti ini akan berlanjut untuk masa-masa yang akan datang.

Hal itu kemudian ditimpali oleh Dr. Eva Krishna, mewakili Kepala Balai Bahasa Padang. Dalam sambutannya Dr. Eva Krishna mengemukakan bahwa kegiatan ceramah sastra ini merupakan bagian dari program yang dilaksanakan secara rutin oleh Balai Bahasa dalam rangka pengembangan bahasa di kampus-kampus perguruan tinggi. Karena itu kesediaan FIB-Adab ini patut dihargai, dan berharap untuk program yang akan datang FIB-Adab masih bersedia sebagai penyelenggara untuk skala yang lebih luas lagi, demikian Dr. Eva Krishna.

Ceramah sastra yang disampaikan oleh Haris Effendi Thahar dengan gaya santai dan penuh humor dan sarat informasi ini mendapat sambutan dengan sangat antusias dari mahasiswa dan dosen yang hadir. Ini terlihat dari banyaknya peserta yang nimbrung bicara pada sesi dialog pada akhir ceramah ini. Acara Cermah Sastra ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dari Balai Bahasa Padang kepada Dekan FIB-Adab dan sebaliknya dari Dekan FIB-Adab kepada Balai Bahasa Padang dan Prof. Dr. Haris Efendi Thahar sendiri.



...selengkapnya...


Payakumbuh 06 Maret 2010, Temu Alumni Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang dilaksanakan dalam rangka peringatan 47 Tahun Fakultas Adab berlangsung meriah. Acara ini dibuat dalam tiga sesi, yaitu : upacara pembukaan, temu kangen alumni, dan sejalan dengan itu workshop pembelajaran SKI untuk guru-guru sejarah kebudayaan Islam SLTA Agama se-Sumatera Barat.
Upacara pembukaan dihadiri oleh Rektor IAIN Imam Bonjol, Wali Kota Payakumbuh, Ketua DPRD Kota Payakumbuh dan Kepala Kantor kementrian Agama Kota Payakumbuh, Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya-Adab serta para alumni Fakultas Adab yang datang dari berbagai daerah. Acara ini selain penyampaian sambutan-sambutan juga terselip berbagai harapan sekaitan dengan even ulang tahun ini, sebagaimana disampaikan oleh Dekan Fakultas Fakultas Adab, bahwa alumni Fakultas Adab semua jurusan memiliki kompetensi keilmuan budaya perspektif Islam dan sangat relevan ketika daerah ini mencanangkan gerakan kembali ke nagari dan kembali ke surau untuk mengaktualisasikan “adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah” dalam setiap aspek kehidupan masyarakat sumatera Barat. Oleh karena itu, selayaknya pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten kota se sumatera barat membuka peluang seluas-luasnya kepada lulusan fakultas ini untuk berkiprah di pemerintahan. Hal ini ditimpali langsung oleh wali kota Payakumbuh, bahwa kehadiran fakultas ini sangat penting artinya bagi masyarakat dalam rangka menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cendrung mengarah ke kehidupan hedonis, lebih jauh walikota juga berharap agar fakultas ini dapat hadir kembali di kota kelahirannya ini, sekaligus, meminta pimpinan IAIN dan Fakultas untuk membahas kemungkinan itu dengan pihak departemen agama atau pihak-pihak yang terkait lainnya. Upacara pembukaan yang sedikit seremonial dan penuh dengan sambutan-sambutan ini, oleh sementara hadirin, dianggap membosankan, namun, menurut Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum, hal ini diperlukan untuk merajut kembali hubungan dua institusi yaitu IAIN/fakultas Adab dengan pihak pemerintah kota Payakumbuh dimana dulu fakultas ini telah dirintis, selain itu tentunya bagi alumni akan mendapatkan informasi tentang perkembangan akhir almamaternya sendiri, jadi acara kita di sini lebih dari sekedar kangen-kangenan, demikian Dekan
Sejalan dengan acara pembukaan yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota payakumbuh ini, maka di gedung Ma’had Islamy juga dilaksanakan pula “Workshop Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam” untuk guru-guru SKI. Workshop seperti ini sudah lama ditunggu-tunggu, demikian salah seorang peserta workshop mengemukakan dalam penyampaian akhir setelah diskusi kelompok. Selama ini, menurutnya, peningkatan profesionalitas guru SKI hampir-hampir kurang diperhatikan, bahkan mata pelajaran SKI di sekolah-sekolah sering hanya dijadikan mata pelajaran pelengkap, pada hal, banyak sekali sejarah masa lalu yang perlu dipelajari oleh siswa untuk pembentukan nilai bagi generasi muda. Hal yang sama juga dibenarkan oleh Dekan Fakultas Adab dalam sambutannya pada acara penutupan dan penyerahan sertifikat peserta workshop, Dekan menjelaskan bahwa pelajaran sejarah umumnya di sekolah-sekolah selama ini sangat termarjinalkan dan sering dianggap kurang penting, bahkan kebanyakan siswa menganggap sebagai pelajaran yang membosankan. Karena itu, menurut Dekan, guru-guru sangat berperan untuk mengembalikan mata pelajaran sejarah ke proporsi yang seharusnya, guru-guru juga sangat menentukan apakah pelajaran sejarah disenangi atau justru membosankan. Selama ini mata pelajaran sejarah diajarkan secara naratif dan cendrung normative, sehingga jadi monoton. Karena itu perlu perubahan paradigm pembelajaran sejarah kearah analitis, sehingga dapat berfungsi untuk mengambangkan daya nalar siswa. Pelajaran sejarah juga perlu “memiliki konteks kekinian dan tidak melulu masa lalu”. Untuk itu peningkatan profesionalisme guru perlu lebih diintensifkan untuk masa-masa yang akan datang, demikian Dekan mengakhiri.
Sesi Temu Kangen yang dilaksanakan sesudah makan siang bersama ini adalah acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh alumni yang hadir. Acara ini diisi dengan menampilkan beberapa alumni untuk sharing pengalaman dalam bentuk ‘succes story’ masing-masing yang disampaikan dengan santai, tidak formal dan penuh guyon serta diselingi gelak tawa hadirin. Acara ini diakhiri dengan aksi spontan “pengumpulan sumbangan” oleh salah seorang alumni untuk membantu penyelenggaraan temu alumni dan kegiatan KAFA (Keluarga Alumni Fakultas Adab) lainnya, alhasil, lebih dari 4 juta rupiah terkumpul dalam waktu tidak lebih dari setengah jam. Acarapun diakhiri dengan ramah tamah bebas sesama alumni dan bersileweranlah cerita-cerita masa lalu, masa-masa indah di fakultas Adab yang tak terlupakan…..


...selengkapnya...

Kuliah Umum Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010

Diposting oleh Fakultas Ilmu Budaya - Adab | 10.29 | | 0 komentar »

Tanggal 10 Maret 2010, bertempat di Hall (Gedung Baru) Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN Imam Bonjol Padang, dilaksanakan Kuliah Umum Pembukaan Perkuliahan Semester Genap Tahun 2009/2010. Kuliah umum kali ini terasa istimewa karena untuk kali pertama Hall (Lantai 2) Gedung baru Fakultas Ilmu Budaya-Adab dipergunakan. Kemudian, Narasumber dalam kuliah umum kali ini juga bukan berasal dari kalangan akademisi, tapi berasal dari politisi. Sdr. Abel Tasman, SS selama ini dikenal sebagai budayawan Sumatera Barat yang sekarang "hijrah" menjadi politisi (Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Propinsi Sumatera Barat) selama lebih kurang 3 jam memberikan materi kuliah umum dan diskusi berjudul : "Stagnan-nya Studi Islam : Pandangan Seorang Budayawan-Politisi". Mahasiswa dan dosen cukup antusias mengikuti kuliah umum ini yang ditandai dengan cukup banyaknya mahasiswa yang berdiri di luar Hall bermuatan 250 orang ini.

Dalam Kuliah Umum yang dimoderatori oleh Muhammad Ilham (Dosen Jurusan SKI) ini, Abel Tasman, SS yang dulu dikenal sebagai aktivis Anti Korupsi Sumatera Barat tersebut memaparkan data-data kuantitatif stagnannya perkembangan studi Islam. Abel mengetengahkan bukti-bukti kuantitatif komparasi penerbitan buku-buku Islam di Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Disamping itu, kehadiran Abel Tasman ini juga diharapakan menambah jaringan-link institusi Fakultas Ilmu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang dengan institusi legislatif. Bagaimana-pun juga, hubungan kemitraan tersebut berpotensi menguntungkan perkembangan institusi Fakultas Adab ke depan, setidaknya demikian kata DR.H. Yufni Faisol, M.Ag (Pembantu Dekan I) mewakili Dekan dalam sambutan Pembukaan kuliah umum tersebut.


...selengkapnya...