MagzNetwork

Kesempatan yang disediakan untuk menyampaikan visi, misi dan program fakultas Adab empat tahun ke depan ini merupakan keharusan aturan yang berlaku. Kesempatan ini akan saya gunakan untuk menyampaikan beberapa pokok pikiran yang lebih pada tendensi usul perbaikan dan penguatan fakultas yang sangat mungkin dan harus diterapkan pada priode mendatang dengan mempertimbangkan apa yang sudah dicapai selama ini serta tuntutan laju perkembangan pendidikan tinggi yang akan datang. Karena itu poin-poin misi yang akan dikemukakan ini berpijak pada kelemahan dan kekuatan yang dimiliki serta faktor-faktor kondisional yang sudah dicapai pada kepemimpinan yang lalu serta pertimbangan analitis terhadap kondisi-kondisi obyektif masa kini dan masa yang akan datang.

Adalah tidak diragukan, bahwa tercapainya sasaran ideal suatu lembaga pendidikan selalu ditandai oleh sejauhmana lulusan yang dihasilkan oleh lembaga tersebut mampu memerankan keilmuan dan keahliannya secara prima di kalangan pengguna dan di tengah-tengah masyarakat pada umumnya. Mencermati laju per-kembangan dunia pendidikan dewasa ini serta tingginya tingkat intensitas persaingan di antara perguruan-perguruan tinggi yang ada, menuntut program-program yang efektif dan cerdas untuk mengiringi arus perkembangan itu. Menurut hemat kami, fakultas Adab, untuk –setidaknya-- empat tahun ke depan, perlu mengupayakan pengukuhan keberadaannya sebagai salah satu fakultas yang sejajar dengan fakultas yang memiliki bidang keilmuan yang sama pada perguruan tinggi lainnya, terutama pada tawaran kualitas keilmuan lulusan yang dihasilkan, karena bagian ini dianggap sangat esensial bagi sebuah lembaga keilmuan.

Visi dan Misi Pengembangan :

Sehubungan dengan apa yang telah dikemukakan itu, dan dalam rangka memenuhi prasyarat pemilihan dekan priode ini, maka seandainya saya dipercaya untuk memimpin fakultas ini pada priode mendatang, saya mempunyai visi untuk menjadikan fakultas ini sebagai lembaga keilmuan yang memiliki otoritas dengan keunggulan kompetitif, baik dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas, maupun sebagai lembaga yang akan menjadi referensi dalam pengembangan budaya Islam di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, suatu capaian yang lebih diprioritaskan adalah bagaimana fakultas ini lebih dapat dikembangkan sejajar dengan laju perkembangan dunia pendidikan pada umumnya. Beberapa misi yang lebih diprioritaskan adalah :

Pertama : Otoritasi Keilmuan dan Penguatan mutu akademik untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan unggul secara kualitatif

Sasaran penguatan bidang akademik adalah agar fakultas Adab berke-mampuan dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan keunggulan kualitatif dalam bidang keilmuan bahasa, sastra, sejarah dan informasi yang setara akademik dengan lulusan fakultas serumpun lainnya, memiliki akidah yang mantap, berakhlak mulia, kritis, kreatif dan inovatif serta memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan budaya dan perkembangan keilmuan secara umum.

Untuk sasaran dimaksud perlu dikembangkan secara intensif dan berke-lanjutan proses pembelajaran maksimal dengan antara lain meningkatkan kualitas tenaga pengajar, menerapkan mekanisme pengelolaan akademik berbasis evaluasi diri, serta menciptakan suasana PBM yang efektif dan kondusif. Ketiga aspek ini merupakan sistem yang komplementer untuk tercapainya sasaran ideal suatu sistem pendidikan.

Peningkatan kualitas tenaga pengajar merupakan upaya yang harus secara terus menerus dilakukan untuk mengikuti perkembangan keilmuan serta difirensiasi masalah-masalah kemasyarakatan dan kebudayaan. Dalam kaitan ini perlu pembe-nahan berbagai aspek yang terkait dengan itu, mulai dari mengefektifkan kon-sorsium keilmuan fakultas (konsorsium bahasa, sastra, sejarah, dan informasi), mengusahakan agar pengadaan tenaga pengajar betul-betul proporsional sesuai kebutuhan bidang-bidang studi yang ada, meningkatkan secara terus menerus substansi bidang keahlian tenaga pengajar, mengarahkan tenaga pengajar yang akan menegikuti pendidikan lanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan bidang-bidang studi yang ada serta peningkatan penguasaan metode pembelajaran dan pengembangan sistem instruksional. Efektifitas peningkatan dalam bidang ini disam-ping untuk tujuan otoritasi keilmuan, sekaligus akan sangat mempengaruhi kualitas peserta didik. Disamping itu, peningkatan kemampuan dosen dalam melahirkan produk karya ilmiah dalam bidang keahlian masing-masing tenaga pengajar, tentunya juga akan menjadi perhatian tersendiri, karena, apa yang disebutkan terakhir ini adalah menjadi bagian dari kemestian dunia akademis, baik dalam rangka pengabdian, maupun peningkatan professionalitas tenaga pengajar itu sendiri.

Hal yang tak kurang pentingnya untuk diberikan prioritas ialah menciptakan mekanisme pengelolaan administrasi akademik yang berbasis evaluasi diri. Meka-nisme ini ditentukan antara lain oleh: berfungsinya dengan baik semua komponen yang terdapat di dalam sistem pengelolaan dengan pembagian kerja yang jelas dan berimbang. Basis evaluasi diri dalam sistem pengelolaan administrasi dimaksudkan untuk menerapkan sistem pencatatan, pelaporan, dan monitoring yang diorien-tasikan dalam rangka pengukuran dan evaluasi penyelenggaraan akademik secara terus menerus. Hal ini akan memberikan manfaat ganda untuk peningkatan kualitas akademik sendiri serta pemenuhan tuntutan administrasi pendidikan tinggi untuk perolehan akreditasi dan kemampuan kompetitif jurusan dalam memperoleh hibah peningkatan mutu.

Bagian lain yang dianggap menentukan bagi terwujudnya sasaran ideal pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas ialah suasana PBM yang kondusif bagi pencapaian tujuan intruksional, seperti kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, ruang belajar yang bersih dan nyaman, serta iklim akademik yang dinamis dan obyektif. Karena itu, adalah menjadi keharusan tersendiri pada program penguatan yang dikemukakan terdahulu.

Ketiga program penguatan yang disebutkan akan sangat menentukan bagi pencitraan fakultas Adab di dunia akademik pada umumnya. Oleh karena itu, penguatan bidang ini akan diikuti dengan display data yang valid dan akurat baik secara digital maupun secara manual yang dikelola oleh sebuah tim yang berkompeten dan terampil untuk tujuan itu.

Kedua : Penguatan kelembagaan fakultas sebagai sarana pengembangan wawasan keilmuan, kreatifitas dan kepemimpinan mahasiswa

Adalah sangat disadari bahwa berjalannya mekanisme akademik di tingkat fakultas sangat ditentukan oleh lembaga-lembaga penunjang yang ada. Oleh karena itu kelembagaan fakultas, seperti jurusan-jurusan dengan kelembagaan pendukung-nya, perpustakaan, serta kelembagaan struktural dan non struktural lainnya perlu lebih disinergikan secara lebih intensif.

Lembaga jurusan sebagai penyelenggara akademik sub bidang keilmuan fakul-tas perlu mendapat perhatian serius dalam program penguatan ini, karena jurusan merupakan ujung dari semua mekanisme penyelenggaraan akademik fakultas. Efektifitas kegiatan akademik di tingkat jurusan merupakan indikator bagi kualitas lulusan, lebih dari itu, bahkan akan menjadi penentu apakah lembaga ini memiliki otoritas keilmuan di bidangnya atau tidak, terutama di mata instansi-instansi peng-guna serta masyarakat pada umumnya.

Oleh karena itu, dari kondisi jurusan-jurusan yang ada saat ini, perlu diprio-ritaskan beberapa program legalisasi kelembagaan yaitu : mengupayakan perolehan akreditasi bagi jurusan BSA dan SKI, menuntaskan perizinan untuk jurusan BSI, serta upaya peningkatan status D-3 PAD menjadi S-1. Kecuali masalah akreditasi jurusan yang diprogramkan secara konsisten dan berkelanjutan, legalisasi kelem-bagaan yang disebutkan menjadi prioritas jangka pendek untuk landasan bagi upaya penguatan spesifikasi keahlian lulusan S-1 serta pemberdayaan terus menerus program diploma yang ada untuk mengikuti perkembangan bidang-bidang pro-fessional di dunia kerja. Hal lain yang dianggap krusial dan mendesak ialah me-ngembalikan nafas program D-2 Seni Islam dan Kaligrafi yang sudah hampir kehilangan nafas sejak beberapa waktu terakhir.

Lembaga kemahasiswaan adalah bagian yang integral dalam mekanisme pe-nyelenggaraan akademik fakultas. Lebih dari itu, lembaga-lembaga kemahasiswaan seyogianya juga lebih difungsikan sebagai wahana pengembangan wawasan akade-mik, kemasyarakatan dan kebudayaan. Oleh karena itu, misi penguatan ini, juga diarahkan pada pemberdayaan lembaga kemahasiswaan sebagai wadah pembinaan dan kaderisasi kepemimpinan masa depan yang berwawasan iman, intelektualitas dan memiliki kepekaan terhadap berbagai perubahan sosial budaya masyarakat. Aspek pengembangan seperti ini, hemat kami adalah merupakan keharusan yang tak mungkin untuk ditunda-tunda lagi.

Skala prioritas pada peningkatan kualitas lulusan bukan berarti capaian kuantitas tidak kita perlukan. Fakultas ini perlu mahasiswa yang banyak, karena de-ngan demikian akan memuluskan jalannya program peningkatan dalam setiap as-peknya. Namun, dengan prioritas pada capaian kualitatif, sebenarnya, secara tidak langsung akan menggiring ke arah capaian kuantitatif yang diinginkan. Logika seder-hana ini adalah menjadi bagian dari wacana pengembangan pendidikan tinggi ke depan.

Pendekatan yang diperlukan oleh lembaga pendidikan tinggi dalam mengembangkan strategi pencapaian target kuantitas itu, tentulah tidak sama dengan pen-dekatan yang digunakan oleh lembaga-lembaga profit lainnya. Pendekatan mana tidak cukup hanya dengan kemampuan menggunakan retorika propagandis yang terkadang spekulatif, tapi lebih terletak pada kemampuan perguruan tinggi tersebut dalam menyelenggarakan PBM secara lebih maksimal, sehingga dapat menghasil-kan lulusan yang unggul secara akademik, memiliki kompetensi serta eksis dalam masyarakat pengguna. Dengan kata lain, semakin tinggi kualitas lulusan dan sema-kin ia mampu memainkan peran keilmuannya dalam masyarakat pengguna, maka akan semakin besar pula peluang fakultas ini untuk meraih jumlah calon mahasiswa yang banyak.

Ketiga : Peningkatan kerjasama keilmuan dan kemitraan untuk sosialisasi dan perluasan alternatif lapangan kerja lulusan

Selama ini lulusan fakultas Adab kurang memperoleh tempat yang baik dalam bursa penerimaan calon tenaga kerja, terutama di instansi-instansi pemerintahan. Ini terlihat dari kecilnya porsi yang tersedia bagi lulusan fakultas ini, bahkan kadang-kadang tidak ada sama sekali. Menurut hemat kami, hal ini bukanlah disebabkan karena tidak atau kurang tersedianya lapangan kerja keahlian yang dibidangi oleh fakultas ini pada instansi- instansi tersebut, namun, di samping karena rendahnya tingkat kompetensi lulusan yang dihasilkan, juga disebabkan oleh kompetensi lulusan yang kurang tersosialisasi dengan baik ke masyarakat pengguna.

Oleh karena itu, selain peningkatan kualitas akademik, fakultas Adab perlu mengembangkan program-program kerja sama dengan instansi-instansi lain yang relevan dengan visi fakultas dan kompetensi lulusan dalam rangka meluaskan jang-kauan sosialisasi fakultas serta perluasan alternatif lapangan kerja lulusan. Di sam-ping itu, tentunya kerjasama keilmuan dengan perguruan tinggi lain dalam rangka peningkatan kualitas akademik fakultas yang memang sudah menjadi kemestian untuk selalu ditingkatkan terus menerus, serta kerjasama kemitraan dalam rangka pengembangan dan pelestarian budaya Islam dengan instansi dan lembaga-lem-baga yang relevan dengan bidang keilmuan yang ada pada fakultas ini.

Keempat : Penguatan peran pengembangan dan pelestarian budaya Islam dalam rangka pengabdian pada masyarakat dan sosialisasi

Untuk lebih mendukung keberadaan fakultas Adab dengan otoritas keilmuan yang dibidanginya serta untuk memantapkan langkah kearah kerjasama kemitraan sebagaimana dikemukakan terdahulu, perlu diprioritaskan pula untuk mewujudkan lembaga pengkajian, penelitian, pelestarian dan pengembangan budaya dan kesenian Islam yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi kalangan ilmuan, budayawan, seniman Islam serta masyarakat pada umumnya. Melalui lembaga ini akan digalang potensi-potensi yang ada untuk mengaplikasikan keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dipunyai untuk meningkatkan kontribusi fakultas terhadap pelestarian dan pengembangan budaya masyarakat di daerah ini dan sekaligus untuk tujuan sosialisasi fakultas.

Untuk pencapaian target misi serta sasaran dari semua program yang dikemu-kakan, akan dilakukan secara terpadu, komprehensif menurut mekanisme yang semestinya dengan melibatkan semua potensi dari elemen-elemen yang ada di fakultas tanpa melihat perbedaan-perbedaan di luar kepentingan fakultas. Lebih dari itu perlu ditekankan bahwa faktor-faktor lainnya seperti pendekatan yang persuasif, terbuka, bertanggungjawab, serta mengutamakan prinsip-prinsip musyawarah dan kebersamaan dalam setiap langkah pelaksanaannya akan selalu lebih dikedepankan.
Demikianlah penyampaian visi,misi dan program ini, mudah-mudahan Allah akan menunjuki kita semua, Amin.

Drs. Irhash A. Shamad, M. Hum.
Disampaikan dalam sidang Senat Fakultas Adab pada tanggal 23 Oktober 2007

...selengkapnya...